87 | Perkara Sayang

10.3K 1K 69
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


JANGAN KETINGGALAN PROMO MOWTEASLIM MASIH ADA 50% NYA AYOO CO SEKARANG!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


JANGAN KETINGGALAN PROMO MOWTEASLIM MASIH ADA 50% NYA AYOO CO SEKARANG!

💕 Shopee/ig = mowteaslim
💕 WhatsApp = 0896032104731

____________

Playlist ⏯️ Begini Caranya (di mulmed)

Wajib denger! Dan wajib vomment karna chapter ini panjang!

Kalo rame mingdep double up!
_____________

Helaan napasnya semakin berat sebelum hatinya terasa teriris mengucapkan kalimat selanjutnya, "Om juga bisa kejar siapapun perempuan yang Om cinta sekarang."

Jujur, mendengar Kana bicara begini membuat hati Gatra terluka. Potong tangan Gatra kalau sampai ia menceraikan Kana karena kehendak ibunya. Bagaimanapun Gatra lah pemegang kendali atas keluarga kecilnya.

Dorongan dari luar tak serta merta membuatnya putus asa begitu saja. Kana dan keluarga kecilnya tetaplah prioritas pria itu sekarang.

Karena status Gatra bukan lagi sebatas anak, melainkan seorang suami dan juga kepala rumah tangga sekarang.

Tubuh kekar Gatra berbalik agar ia leluasa memandang istrinya. Sepertinya ada yang perlu diluruskan di sini. Saat berbalik, betapa terkejutnya Gatra saat mata istrinya memerah dan tergenang air di dalamnya.

"Belum selesai pijitnya, Om..." Cicit Kana pelan saat Gatra tiba-tiba berbalik dan menangkap tangisnya. Buru-buru ia menunduk agar Gatra tak melihatnya.

Gerakan gadis itu kurang cepat. Kini ibu jari Gatra sudah bergerak pelan mengusap bawah matanya yang basah. Berani-beraninya air mata tumpah di pipi istrinya?

"Saya nggak nikahin kamu buat diceraikan setelahnya, Kana," Bisik Gatra pelan. "Kamu saya nikahi bukan untuk dapetin status janda."

Pelan sekali pria itu lembut mengusap mata sang istri. Ia tahu, Kana tak bisa melakukannya sendiri sebab tangannya panas setelah mengoleskan balsam di tubuh Gatra barusan.

Hati Kana terasa sesak ketika setiap harinya ia selalu dihantui bayang-bayang rumah tangga yang berantakan. Kekhawatiran akan Gatra yang lebih memilih berbakti dan menceraikannya itu ternyata tak bisa hilang begitu saja.

Dara AjudanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang