103A | Permintaan Cerai

8.7K 814 92
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayooo follow ig mowteaslim!💕Shopee/ig : mowteaslim💕 WhatsApp : 0896032104731

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ayooo follow ig mowteaslim!
💕Shopee/ig : mowteaslim
💕 WhatsApp : 0896032104731

________________

Playlist ⏯️ Bahaya (Tiara Andini)

Bukankah semesta yang menyatukan kita? Haruskah ku sampaikan pada bintang, mengapa bukan kamu yang memiliki aku?”

_________________

Sejak perjalanan pulang hingga mengurung diri seharian di kamar, Kana menghabiskan waktu dengan air mata yang tak kunjung pudar. Hatinya jelas kecewa, terkejut, dan segala hal negatif dirasakan menjadi satu.

Pria yang selama ini laksana pahlawan, ternyata memegang kendali penting dalam menghancurkan kehidupan seseorang.

"Ibu... hiks..." Gumamnya di sela-sela isakan. "Harusnya Kana denger kata-kata Ibu, harusnya Kana lebih percaya Ibu dulu... Kana minta maaf Ibu... hiks..."

Ibunya, mendiang Hapsari, bahkan sangat membenci Gatra sampai sisa akhir hidupnya. Namun Kana dengan segala cinta butanya pada pria itu memilih untuk tak mengindahkan pendapat dan perasaan ibunya sama sekali.

"Kalo Kana sedikit aja denger Ibu... hiks," Napasnya tersenggal karena tangis yang tak kunjung reda. "Kita bisa perjuangin keadilan Ayah, kita bareng-bareng ngelawan iblis berwajah malaikat itu."

Wanita itu menangis mengingat betapa lemah kondisi ibunya untuk meyakinkan Kana bahwa dirinya telah memihak orang yang salah. "Kana minta maaf, Ibu... Kana minta ampun... hiks..."

"Kana justru menikah sama orang yang paling Ibu benci..." Gumamnya. "Kana nyesel, Ibu... Kana selalu bangkang ucapan Ibu, Kana selalu benci omelan Ibu, meskipun berkali-kali ucapan Ibu selalu benernya..."

Tangisnya semakin menjadi. Hanya bantal lah yang menjadi penahan suara isakan. "Mak Samil bener, Bu... Nggak akan ada yang bisa gantiin Ibu..." Ucapnya lagi di tengah isakan. "Kana mau ketemu Ibu... hiks... Kana mau peluk Ibu... Kana mau minta ampun, Bu... Kana salah lagi... Kana masih suka bangkang kalo dibilangin..."

Dara AjudanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang