91A | Kembang Perawan

10.1K 1.1K 44
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💕Shopee/ig : mowteaslim💕 WhatsApp : 0896032104731

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

💕Shopee/ig : mowteaslim
💕 WhatsApp : 0896032104731

______________

Playlist Kembang Perawan (Gita Gutawa)

“Kini ku mulai mengerti artinya cinta, walau senda tawa namun hatiku mulai merasa, bila dekat lelaki akupun malu.”
_________________

Chapter ini hampir 2 chapter biasanya, tolong yuk vommentnta biar aku tetep ada minat lanjutin cerita ini di wattpad hiks

_________________

"Ya ampun..." Gumam Kana saat membaca novel fiksi karangan penulis kesukaannya itu. Reaksinya membuncah karena bab yang ia baca saat ini memang sedang menjabarkan adegan erotisme. "Nggak bisa! Nggak bisa ini terlalu hot..."

Pipi Kana tanpa sadar memerah membacanya peradegan yang dideskripsikan dengan bahasa yang indah itu. Tak ada kata vulgar sedikitpun, tetapi makna yang disampaikan tetap bisa dipahami pembaca.

"Kana 'kan bayanginnya malah sama Om Gatra," Gerutunya sembari menutup wajah memerahnya dengan buku yang ia baca. Dengan perlahan, ia melanjutkan kegiatan membaca narasi itu lagi.

'Kakinya melangkah pelan, sangat pelan, membelai kenikmatan malam yang tanpa sadar membangkitkan hasrat terpendam dari satu sama lain. Tarian kecil wanitanya bagai magnet yang terus menariknya mendekat. Tubuh indah itu meliuk, merasakan sentuhan lembut di pinggangnya sebelum kedua bibir saling disatukan.'

"Oh tidakk..." Gumam Kana yang merasa salah tingkah sendiri membacanya. "Udah cepet pindah ke kasur!"

"Apanya pindah kasur?" Tanya suara dari arah pintu. Siapa lagi kalau bukan Gatra yang selalu saja menjawab gumaman-gumaman istrinya sekalipun itu tidak jelas.

Kana mendelik melihat suaminya yang sudah siap untuk tidur. "Jangan dimatiin dulu lampunya, masih baca aku, Om."

Tentu, Gatra mengiyakannya. Ia hanya menutup pintu sebelum mengambil posisi di sebelah istrinya. "Pasti baca cerita porno," Celetuknya. "Nah, 'kan."

Dara AjudanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang