90A | Landasan Perasaan

11.3K 1.2K 71
                                    

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ngabisin stock aja ayoooo!!! Keburu sold sumpah dah gercep order now💕Shopee/ig : mowteaslim💕 WhatsApp : 0896032104731

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ngabisin stock aja ayoooo!!! Keburu sold sumpah dah gercep order now
💕Shopee/ig : mowteaslim
💕 WhatsApp : 0896032104731

_____________

Playlist ⏯️ Please Be Careful with My Heart

"If you love me, like you tell me, please be careful with my heart. You can take it, just don't break it or my world will fall apart."

•••Jika kamu mencintaiku seperti yang kamu ungkapkan padaku, berhati-hatilah menjaga hatiku. Kamu bisa mengambilnya, tapi jangan menghancurkannya, atau duniaku akan luluh lantak•••

_________

Chapter ini kaya 2 chap sekaligus jadi panjang, tolong apresiasi vommentnya karna kmrn wattpad trouble.

_________

Tidak ada yang mampu gadis itu lakukan selain bergeming tanpa sepatah kata terucap dari bibirnya. Kelopak matanya dipaksa melebar kala mendengar pengakuan langsung dari mulut sang suami. Pengakuan yang selama ini rasanya berhasil membuat Kana hampir menyerah untuk mendapatkannya.

Bagaimana tidak hampir menyerah kala Kana dengan segala sifat dan sikapnya yang terlalu kekanakan ini selalu saja membuat Gatra jengkel. Segala kelakuannya berhasil membuktikan bahwa dirinya dan pria yang ia cinta berbeda 180 derajat.

Namun, satu hal yang harus Kana ketahui, ibarat hati manusia berada di sela-sela jemari Allah yang artinya semudah itulah Tuhan membolak-balikkan hati hambaNya.

Plak!

"Eh!" Sontak Gatra mencekal pergelangan tangan istrinya saat tiba-tiba Kana menampar pelan pipinya sendiri. "Kenapa ditampar?" Tanyanya dengan nada khawatir.

Kana meneguk salivanya sendiri. Tamparan itu jelas menyakiti pipinya. Artinya, malam ini bukanlah bunga tidur yang cukup menghibur hati. Semua ini adalah kenyataan yang Kana alami.

"Jangan digituin, sakitnya belum sembuh 'kan yang tadi," Tutur Gatra pelan sembari menyentuh pipi sang istri. "Kalo mau pukul, pukul saya aja, Kana."

Jantung Kana jelas terasa seperti lari maraton saat ini. Hampir tak berubah arah pandangnya pada Gatra saat ini. Yang biasanya perhatian pria itu sekadar antara ajudan dan anak atasan, kali ini apakah perhatian dan kekhawatirannya berlandaskan perasaan?

Dara AjudanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang