Chapter 1 : Tradimento

106K 9.7K 312
                                    

Jangan lupa vote dan komen yang banyak 😚


Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

"chi è la donna più bella?" Sera mematut wajah sambil bertanya konyol pada cermin.

"Tentu saja Serafina yang tercantik." Sera menjawabnya sendiri seraya tertawa kecil.

Senyumnya tiba-tiba luntur, "Tapi Zola belum mencintaiku hingga saat ini

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Senyumnya tiba-tiba luntur, "Tapi Zola belum mencintaiku hingga saat ini." Gumamnya dengan bibir mencebik.

Salah satu pelayan mengetuk pintu kamar Sera, ia masuk ke dalam begitu di persilahkan.

"Buonasera," Sopan pelayan pada Sera. "Ma'am, sudah waktunya makan malam."

"Apa Zola sudah pulang?" Tanya Sera pada pelayannya.

"Ya, Ma'am. Signore sudah di ruang makan." Pelayan memberitahu jika Tuannya sudah berada di ruang makan.

Sera lantas bercermin sekali lagi. Setelah memastikan penampilannya sempurna, ia keluar kamar menuju ruang makan. Berjalan dengan langkah anggun. Sera tersenyum tipis saat beradu pandang dengan suaminya.

"Maaf sudah membuatmu menunggu." Sera mengecup pipi Zola begitu tiba.

"Sudah biasa, Sera." Gumamnya dengan santai. Zola tahu jika Sera lelet karena terlalu lama merias diri. Wanita yang ia nikahi tiga bulan lalu ini, selalu berpenampilan sempurna. Zola memaklumi.

Sera tertawa kecil mendengarnya. Ia hanya ingin memastikan penampilannya sempurna di depan Zola.

"Cukup?" Tanya Sera setelah mengambilkan makanan ke piring Zola.

Zola mengangguk untuk mengiyakan pertanyaan Sera.

Sejak menikah, hubungan Zola dan Sera belum memperlihatkan perkembangan layaknya pasangan suami-istri pada umumnya. Interaksi non verbal mereka hanya sebatas bergenggaman tangan, kecupan di pipi atau kening.

Zola memang belum mencintai, tapi ia menghormati dan menghargai Sera. Zola tidak begitu saja mengabaikan atau bertindak semena-mena pada istrinya.

Sera menyantap makanan dengan sedikit melirik Zola. Pria itu makan dengan gaya anggun dan elegan, segala hal yang dilakukan Zola selalu tampak menarik di matanya.

Zola D' Angelo— paras pria ini rupawan, tubuhnya pun begitu sempurna. Pembawaan Zola terkesan tenang. Ketika berkata, setiap nada yang mengalun terdengar lugas, tegas dan berwibawa. Di tambah dengan hal lain di diri Zola yang menjadikan pria ini menjadi sosok yang disegani oleh masyarakat dibawah kepemimpinan Zola.

Astaga, Sera selalu terpesona pada pria ini.

"Sera, pengawal bilang— hari ini kau berada diluar rumah hingga sore hari?" Zola membuka obrolan begitu makanan di piringnya tandas.

SerafinaWhere stories live. Discover now