Chapter 43 : 24 weeks pregnant

47.2K 5.1K 81
                                    

Jangan lupa vote 😚

Wajib ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen 😂 biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥


Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

3 bulan kemudian.

Terlihat beberapa anak sedang duduk bersila, mata mereka terpusat pada sosok wanita cantik berbadan dua di depan sana.

Tangan kirinya memegang palet, tangan kanannya memegang kuas— mengaplikasikan kuas dan cat air ke kanvas. Senyum tersungging dari bibir Sera kala lukisan yang dibuatnya sudah selesai.

Menoleh pada anak-anak di belakangnya, "Bagaimana lukisan Ma'am?" Tanya Sera dengan senyum mengembang.

"Indah sekali, Ma'am." Jawab anak-anak dengan serempak, menatap kagum pada pemandangan lautan yang Sera lukis.

"Sekarang giliran kalian." Perintah Sera pada anak-anak. "Kalian bebas melukis apapun."

Anak-anak terlihat bersemangat menyiapkan peralatan lukis mereka. Setelahnya, mereka mulai memoleskan kuas pada kanvas, menuangkan kreativitas mereka.

Menyentuh perutnya dan duduk di dekat mereka. Beberapa anak meminta bantuan pada Sera atau sekedar berceloteh untuk menanyakan sesuatu tentang lukisan yang mereka buat.

Selama berada didaerah ini, hampir setiap Sore— Sera menghabiskan waktu dengan anak-anak yang tinggal di daerah sini. Mengajari mereka melukis atau menggambar karena kebetulan itu adalah bakat terpendam yang dimiliki oleh Sera. Anak-anak pun menyambut baik hal ini.

Kehamilannya memasuki usia 24 minggu. Seiring dengan bertambahnya usia kehamilan Sera, berat janin pun semakin bertambah dan Sera juga mulai merasakan pergerakan pada janinnya. Sebisa mungkin Sera menyibukkan diri, menjaga suasana hatinya agar selalu senang dan nyaman. Dengan begitu, ia akan teralihkan dari segala hal yang dapat membebani pikirannya.

Senyum Sera luntur tatkala melihat lukisan salah satu anak disana. Itu adalah sebuah coretan lukisan keluarga bahagia, sosok suami dan istri serta di tengahnya ada seorang anak lelaki yang menggandeng tangan kedua orang tuanya.

Tidak terasa, sudah tiga bulan dirinya tidak bertemu Zola. Sera sedikit tersenyum, senyum penuh kepedihan tentunya. Usia pernikahannya dengan Zola berjalan 8 bulan, namun waktu kebersamaan mereka tergolong sangat singkat.

Tiga bulan berada disini, Sera menjauhkan diri dari ponsel, media cetak, bahkan televisi. Orang tuanya belum memintanya kembali, itu pertanda jika permasalahan Zola belum menemukan titik terang hingga sekarang.

Penasaran dengan keadaan Zola? Tentu saja 'iya'. Ia sangat merindukan suaminya, namun ia tidak berani bertanya pada orangtuanya ataupun Lukas, takut jika jawaban dari mereka tidak sesuai yang di harapkannya.

"Sera?" Panggil seseorang.

Menyudahi lamunannya, Sera menoleh pada sumber suara. "Ah, kau rupanya. Kapan sampai?" Tanyanya pada Lukas.

Lukas membantu Sera untuk berdiri. "Baru saja. Kakak ipar mau kembali ke Roma." Ia memberitahu maksud kedatangannya.

Sera mengangguk, ibunya pasti ingin berpamitan.

SerafinaWhere stories live. Discover now