Chapter 19 : Warn

70.5K 7.8K 290
                                    

Jangan lupa vote 😚

Wajib ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen 😂


Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

Duduk dikursi yang ia seret dekat dengan ranjang, Zola memindai Sera dengan seksama. Tidak berselang lama ia menghela napas.

"Buka matamu, Sera. Kau juga mau berpura-pura kerasukan juga saat bersamaku?" Ujar Zola yang mengetahui Sera hanya bertingkah konyol kerasukan arwah.

Mata Sera terbuka satu, ia lantas memutuskan menyudahi aktingnya. Duduk bersila diatas ranjang, menatap Zola yang sedang menatapnya. "Apa? Marah— aku sudah mencakar-cakar wajah Julia?"

Zola dengan ketenangannya berkata, "Kenapa?" Tanyanya singkat.

"Alasanku?" Sera menyipitkan mata, wajah Zola sedikit tidak ramah. Apa pria ini marah karena sudah membuat wajah cantik Julia terluka?

Zola mengangguk.

Sera bangkit dari ranjang, mondar-mandir dengan netra terus menatap Zola. "Kenapa dengan wajahmu? Kau tidak nyaman karena aku melukai Julia?! Kau bilang tidak mencintainya, tapi kau peduli padanya!!" Sera berkata dengan menggebu, memukul udara karena kesal.

Zola berdecak, "Jawab dulu, apa alasanmu menyerang Julia, Sera?"

"Aku tidak suka dengannya." Singkat Sera.

Zola menarik tangan Sera, menyuruhnya untuk duduk. Sedikit memajukan wajah, menelisik segala ekspresi wanita di depannya. "Kau tumbuh besar di keluarga terhormat, selama mengenalmu— kau selalu menunjukkan kelasmu dimata orang lain. Tidak mungkin hanya karena tidak suka, membuatmu hilang kendali— berpura-pura kerasukan seperti orang gila. Itu bukan dirimu, Sera."

"Julia yang memancing emosiku! Wanita itu selalu mengataiku lemah dan manja. Dia juga membuat telingaku panas dengan ucapan sampahnya!" Sera berkata dengan lamat dan penuh penekanan.

Memang harus berpura-pura kerasukan demi menyerang Julia. Ia tidak mungkin menunjukkan tindakan brutal secara terang-terangan. Orang yang tidak tahu menahu permasalahan, akan berburuk sangka padanya. Sera tidak ingin menjadi berita utama dengan judul 'Istri Walikota bertindak bar-bar.'

"Ucapan sampah? Apa yang Julia katakan?" Tanya Zola dengan penasaran.

"Bukan urusanmu." Belum saatnya berkata jujur pada Zola. Ia masih belum mengetahui kebenaran, apa Zola benar tulus mencintainya, atau cinta Julia yang bertepuk sebelah tangan.

"Aku akan melaporkan Julia pada atasannya." Tutur Zola kemudian. Tidak menutup kemungkinan Julia berani berkata demikian pada Sera. Wanita itu masih terobsesi dengannya. Ia harus memperingatkan Julia agar menjaga kesopanan didepan Sera.

"Itu lebih bagus!" Sera membuang muka, masih kesal jika mengingat ucapan sampah Julia.

"Tapi, aku tidak yakin Julia akan diberhentikan karena tidak ada bukti atas ketidaksopanan Julia." Balas Zola.

"Kalau begitu, ini urusanku dengan julia. Jika kau tidak memiliki hubungan apapun dengan Julia, cukup dipihakku dan jangan membela wanita siluman itu!" Celoteh Sera panjang lebar, dengan menggebu tentunya.

SerafinaWhere stories live. Discover now