Chapter 8 : Bloody

79K 8.9K 320
                                    

Jangan lupa vote 😚

Wajib ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen 😂 biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥


Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

Bunyi ketukan heels terdengar ketika seseorang menuruni tangga. Sera memastikan langkah seraya melirik Zola yang kini sedang duduk anggun. Jangan lupakan keberadaan pengawal cantik Zola, Julia berdiri tidak jauh dari keberadaan Zola.

Dari posisinya, netra gelap Zola melahap habis penampilan Sera malam ini. Ia tidak membual jika mengatakan Sera memiliki fisik yang sempurna.

Tinggi semampai, kulit begitu halus dan putih— seolah terbuat dari porselen terbaik di dunia. Dan struktur wajahnya— Sera memiliki alis, mata, hidung, dan bibir yang begitu di dambakan perempuan lain.

"Apa itu gaun yang dipersiapkan pelayan?" Tanya Zola, ia berdiri di dekat Sera seraya meneliti. Gaun Sera cukup terbuka karena bermodel backless.

"Tidak. Lagipula ini juga senada dengan jas yang kau kenakan." Jawab Sera.

Zola berdehem sebelum berkata, "Menurutku itu cukup terbuka."

Sera menoleh pada Zola, mengangkat satu alis. "Sejak kapan kau tertarik untuk mengomentari penampilanku?"

Zola mendekatkan wajah, "Apa kau tidak bisa berkata sopan pada suamimu?" Bisiknya.

Sera melirik ke sekitar, ada Julia dan pelayan yang kebetulan lewat. "Maaf." Ia memang salah berbicara dengan Zola dengan nada cukup tinggi padahal ada orang lain yang akan mendengar.

Pria ini begitu disegani diluar sana, Sera yang berstatus sebagai istri justru berkata tidak sopan. Maka dari itu Sera meminta maaf.

Zola menarik wajah kembali. Ia memang perlu membenarkan sikap atau tutur kata yang tidak semestinya dari Sera. Statusnya adalah pemimpin di rumah ini dan juga sebagai suami.

Sera melenggang keluar menuju kendaraan. Zola menghela napas pelan. Baru saja diingatkan, bukannya Sera berjalan berdampingan dengannya, wanita itu justru keluar terlebih dulu.

Julia berjalan dibelakang Zola sambil menarik sudut bibir atas perilaku tidak sopan Sera. Pertunjukan barusan sedikit mengobati kekesalan Julia, karena Sera tidak mengenakan gaun yang sudah ia semprotkan sesuatu.

Tapi tetap saja, seharusnya Sera tidak ikut dalam acara ini. Melihat keberadaan Sera di sisi Zola menimbulkan ketidaknyamanan di diri Julia.

Mobil mulai melaju, Sera menatap pemandangan luar. Seakan tidak ada orang lain di sampingnya. Zola sendiri juga terdiam. ada pengawal dan sopir, jika membahas perihal rumah tangga— kurang etis seandainya mereka ikut mendengar.

Beberapa menit berselang mereka tiba di hotel. Ini adalah pesta pernikahan salah satu putri pejabat. Zola tidak mungkin melewatkannya.

"Sudah sempurna." Celetuk Zola melihat Sera bercermin sebelum keluar dari mobil.

Jika biasanya Sera akan tersipu kemudian mengulum senyum jika dipuji Zola, kali ini ia tidak bereaksi.

Zola melingkarkan tangan ke pinggang Sera, berjalan beriringan menuju ballroom tempat di selenggarakannya acara. Keduanya terlihat seperti pasangan yang serasi. Zola dengan paras rupawan, gagah dan berwibawa. Sera yang terlihat anggun dan elegan, jelas menunjukkan kelasnya.

SerafinaWhere stories live. Discover now