Chapter 40 : Separately

52.5K 6.8K 1.9K
                                    

Jangan lupa vote 😚

Wajib ramein komen, kalau perlu setiap paragraf komen 😂 biar author semangat update chapter selanjutnya 🔥


Jika ada kesalahan dalam penulisan mohon diingatkan ya 😙

♾♾♾

Kedatangan Zola ke rumah sakit bertepatan dengan keluarnya Sera dari kamar rawat inapnya. Ada Mario, Amanta serta Lukas yang mendorong kursi roda yang diduduki Sera.

Zola dan Sera saling beradu pandang sesaat sebelum Mario menghadang Zola, membuat tubuh Sera tidak terlihat lagi.

"Surat yang aku kirim sudah sampai di tanganmu? Sudah kau tanda tangani?" Mario bersuara.

Zola menggeleng, "Ayah, aku tidak menyetujui keputusan sepihak ini."

"Aku juga tidak menyetujui perbuatanmu yang menyakiti putriku, Angelo." Ujar Mario penuh penekanan.

"Ayah, ini hanya kesalahpahaman. Aku tidak pernah mengkhianati Sera. Kenapa aku dan Sera harus berpisah?" Kekeuh Zola menyampaikan ketidaksetujuannya jika harus berpisah dengan Sera.

"Kesalahpahaman yang disebabkan olehmu sendiri, bisa kau hindari namun kau memilih untuk menyakiti putriku." Sahut Mario menanggapi.

Zola diam sejenak, memilah kata yang pas sebelum berucap. "Maafkan atas segala kesalahanku. Aku mohon, biarkan aku dan Sera menyelesaikan permasalahan kami."

"Aku ikut campur dalam permasalahan ini karena kau tidak becus menjadi suami, kau juga sudah melanggar janjimu padaku. Perlu aku ulangi perkataan panjang lebarku saat menyerahkan Sera padamu— sebelum kalian mengucapkan janji pernikahan?" Ucap Mario dengan raut tidak ramah.

Melihat keterdiaman Zola, Mario kembali bersuara. "Aku serahkan putri tercintaku padamu. Orang pertama yang memeluknya adalah aku, orang pertama yang menciumnya adalah aku, orang pertama yang merawatnya adalah aku, aku harap— kau akan menjadi orang yang menemaninya seumur hidup. Jika ada hari dimana kau menyakiti batin ataupun fisik Sera, aku akan membawa Sera pulang." Mario mengulangi perkataan saat menyerahkan Sera pada Zola.

Zola termenung, dadanya berdesir hebat karena ia telah melanggar janjinya pada Mario. Tidak lain karena ia memang menyebabkan kesakitan yang Sera alami, baik batin maupun fisik. Karena janji itu juga, walau awal pernikahan dirinya belum mencintai Sera, tidak sekalipun ia bersikap buruk pada Sera.

"Aku sangat mencintai Sera. Aku yakin— Sera juga mencintaiku. Aku berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang sama di lain hari." Zola bersuara setelah terdiam cukup lama.

"Penyesalan selalu datang terlambat. Jika penyesalan datang diawal, maka tidak akan ada orang yang membuat kesalahan, seperti apa yang kau lakukan." Balas Mario menanggapi.

Amanta menyentuh lengan Mario, membuat Mario menoleh. "Berikan mereka waktu untuk berbicara."

"Kakak ipar...," Lukas bersuara, terlihat tidak setuju.

Mario menoleh pada Sera, bertanya setuju atau tidak. Sera mengangguk sekali, ingin memberikan kesempatan pada Zola untuk berbicara dengannya.

Mario mengalihkan atensi pada Zola kembali, "15 menit." Berkata dengan menyorot tajam sosok Zola. Setelahnya, ia menggenggam tangan Amanta dan memberi isyarat pada Lukas agar memberikan Zola dan Sera ruang untuk berbicara.

SerafinaUnde poveștirile trăiesc. Descoperă acum