CHAPTER || TIGA 🖤

4.8K 212 3
                                    

Tandai typo!!

Happy reading!!

☠️🏴‍☠️☠️

Setelah pertemuan tadi, sekarang Bara sedang menunggu Aca yang sedang di obati di rumah sakit. Sedangkan motor Aca ia suruh anggotanya untuk mengambil. Karena anak-anak Aodra tak tahu harus dibawa kemana, akhirnya motor Aca dibawa kemarkas mereka.

Bara memutar bola matanya malas, pasti setelah ini Aca akan bilang ke teman-temannya yang tidak tidak.

Drrrtt...

Bara melirik ponsel Aca yang berdering terus menerus.

Drrrtt...
Drrtt...
Drtt...

"Oh shit. Nih Vino kek kurang kerjaan banget," umpat Bara tertahan.

Disisi lain Vino dibuat kelimpungan sendiri karena Dava menelfonnya menanyakan adek kesayangannya itu. Vino mencoba menelfon Aca beberapa kali namun tak diangkat, padahal tersambung.

"Udah diangkat bang?" panik Alan. Vino hanya menggelengkan kepalanya, "kita lacak aja," sambungnya.

Setelah menemukan titik keberadaan Aca, mereka langsung menuju rumah sakit dimana Aca berada.

"Emang didalem ngapain sih, lama bener," dumel Bara seorang diri.

Cklek.

Bara menoleh pada Aca yang baru saja keluar. Dapat ia lihat wajah gadis itu terlihat panik. Mungkin karena bersamanya? Akh Bara juga tak tahu.

"Mukanya biasa aja kali, gak bakal gue makan juga," ucap Bara dengan terkekeh.

Aca melototkan matanya kesal. Sebenarnya ia khawatir jika Vino tau ia terjatuh, apalagi ini yang nyrempet Bara, musuh bebuyutan Dark Wolf.

"Ck, bukan itu anjing", kesalnya diatas kesal, yaiyalah kesal bagaimana tidak, cowok yang ada di sampingnya yang sayangnya mirip dengannya itu selalu bisa membuat Aca nyaman.

Aneh kan? Nyaman dengan rivalnya sendiri, wajahnya mirip pula. Tapi itu yang Aca rasakan saat berdekatan dengan leader Aodra, nyaman dan merasa aman.

'heh Ca, dia tuh rival lo aman dari mananya coba'

"Ekh motor lo ada di markas gue," ucapnya enteng membuat Aca melototkan matanya tak terima.

Bara yang ditatap seperti itu oleh Aca menggaruk tengkuknya yang tak gatal, bingung harus menjawab apa, "ya kan tadi lo gak bisa bawa motor sendiri, mereka gak tau harus dikasih kemana, jadi ya mereka kasih markas aja," ujarnya menjelaskan.

Sekarang Aca ditambah bingung sendiri bagaimana ia akan mengambil motornya jika keadaannya saja masih begini.

Inti Dark Wolf berlarian menuju tempat yang diberitahu resepsionis. Dapat Vino lihat dari kejauhan adeknya bersama dengan musuh mereka.

"Dek," ucapnya lalu memeluk Aca erat. Alan yang melihat Bara disamping Aca langsung memukul wajah Bara keras. Tak memperdulikan mereka sedang berada dirumah sakit.

"Lan udah woy," ujar Aca menarik tangan Alan yang memukuli Bara membabi buta.

"Lo diapain sama dia?" tanya Vino dingin, membuat atmosfer disekitar mereka berubah.

COMPLICATED || END Donde viven las historias. Descúbrelo ahora