CHAPTER || TIGA PULUH TIGA 🖤

2K 102 5
                                    

Tandai typo...

Happy reading!!

☠️🏴‍☠️☠️

Sore ini Aca terlihat melamun di balkon kamarnya, sudah empat hari setelah fitting baju, Aca selalu muram dan pernikahannya pun akan diadakan besok lusa, entah apa yang ditakutkannya padahal bisa dibilang Alan sangat sempurna, sudah pintar, ganteng, jago bela diri, kaya lagi.

"Dek." Aca menoleh kebelakang mendapati Dava yang tengah berada di ambang pintu kamarnya.

"Apa bang?" Dava mendekati Aca yang berada di balkon. Tak ada angin tak ada hujan tiba tiba saja Dava langsung memeluk Aca erat. Dan bahunya juga sedikit basah?apa Dava menangis?

Aca melepaskan pelukannya, menatap intens Dava yang masih menyeka air matanya.

"Abang kenapa?" tanyanya lembut, beuh kalo yang ada didepannya Vino udah pasti Aca ejek habis habisan.

"Dek, kamu jangan berpikir buat hancurin rumah tangga kamu sama Alan nantinya", ucapnya tiba tiba membuat Aca kaget.

"Maksud Abang?"

"Abang tahu, kamu belum cinta sama Alan, tapi kamu harus coba buat nerima dia. Pernikahan bukan sekedar buat mainan seperti pacaran yang bisa putus sambung seenaknya," tutur Dava menceramahi adeknya yang sebentar lagi akan menyandang status barunya sebagai istri.

"Iya bang," jawab Aca tersenyum lesuh.

"Jangan sedih." Dava kembali menepuk pundak Aca lalu memeluknya kembali.

"Ada apaan nih pakai pelukan segala," celetuk Vino membuat Dava segera menghapus air matanya.

"Wih nangis lo bang?" Ejekan Vino sukses membuat Aca memukul lengan Vino keras, sang empu hanya bisa meringis kesakitan.

"Sakit dek kejam amat lo sama gue," rintihnya yang tak diindahkan oleh Aca.

"Pergi kalian," usir Aca pada kedua Abangnya. Karena tahu adeknya butuh waktu untuk menyendiri Dava merangkul Vino untuk keluar kamar Aca.

Sepeninggalan abangnya Aca langsung menangis, ia tak tahu bagaimana yang akan terjadi kedepannya jika ia menjadi istri seseorang. Disisi lain ia saja masih terlihat seperti anak anak, ia takut jika suatu hari ada masalah dan Aca tak bisa berpikir dengan kepala dingin.

Cklek

Aca berhambur kepelukan Kenan yang sudah berada di ambang pintu.

"Hey kenapa?"

"Nan gue takut hiks hiks takut." Kenan menyeka air mata Aca yang dari tadi luruh.

"Gue yakin Alan akan jagain lo." Aca mendongak menatap Kenan dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Gue takut Alan selingkuh"

'yakali Alan selingkuh, bisa aja malah elo Ca yang mau selingkuh, ekh adek gue gak mungkin dong selingkuh paling juga kalo selingkuh sama gue." Kenan tertawa dalam hati memikirkannya.

"Gak akan"

"Dasar yah, semua cowok tuh sama aja," ucapnya tak nyambung, Kenan hanya bisa melongo mendengar ucapan Aca yang menurutnya tak nyambung, apa lagi ini menjelekkan kaum Adam.

COMPLICATED || END Where stories live. Discover now