CHAPTER || LIMA PULUH EMPAT 🖤

2.4K 109 7
                                    

Tandai typo...

Happy reading!!

☠️🏴‍☠️☠️

"Sayang kamu udah siap apa belum?" tanya Aca jengah, dari tadi ia menunggu Alan mandi namun tak kunjung keluar.

Cklek

Alan keluar dengan handuk yang dililitkan di pinggangnya. Ia mendekati Aca yang kini tengah menggerutu.

"Apasih sayang?" tanya Alan.

"Kamu tuh mandi lama banget! Ini bantuin aku naikin resleting gaunnya dong," rajuk Aca dengan wajah yang memerah, bukan memerah karena malu, tapi karena capek sedari tadi menjangkau resleting dibelakang namun tak juga dapat diraih oleh tangannya.

"Nanti kalo terlambat datang ke acara pernikahan bang Dava gimana?" omelnya lagi, membuat Alan tersenyum tertekan.

"Aku udah siap, kamu cepetan kalo ganti baju" setelah mengatakan itu, Aca keluar dari kamarnya.

"Makin ganas aja tuh bini gue," kekeh Alan menggelengkan kepalanya.

Hari ini adalah hari pernikahan Dava dan Ayyara, tetangga mereka dulu. Aca bahagia akhirnya abangnya itu sudah menikah, karena kan ia juga takut kalau belok gitu.

Setelah bersiap, kini Alan menghampiri istrinya yang tengah memainkan ponselnya disofa. Lalu mengajaknya untuk masuk ke mobil. Aca menatap takjub gedung yang disewa keluarganya.

Alan merangkul pinggang istrinya posesif, sedangkan Aca hanya bisa tersenyum. Hotel ini adalah hotel milik kakek Dion. Mereka berdua menuju ruangan yang sudah diprivat untuk keluarga.

"Eh cucu Oma sini," sambut Oma Mira pada keduanya yang baru masuk.

"Oma...kangen," rengek Aca seperti anak kecil.

"30 menit lagi acara dimulai, ini keluarga kita udah kumpul semua kan?" tanya kakek Farel diakhir kalimatnya.

"Udah Pa"

Setelah berbincang cukup lama, akhirnya mereka keruang utama diadakannya acara. Dan selama itu pula Alan merangkul pinggang Aca.

Ijab qobul sudah selesai dari tadi, dan sekarang para tamu menyalami mempelai, tapi tidak dengan Aca yang terus merengek ingin es krim.

"Sayang, kita kasih ucapan dulu sama bang Dava yah" bujuk Alan.

"Ish nyebelin," rajuk Aca mencubit lengan Alan yang masih merangkulnya.

"Astaghfirullah, iya iya ayok"

Setelah duduk kembali, Aca hanya menatap es krimnya tanpa menyentuhnya sama sekali.

"Dimakan Yang"

Aca menatap Alan lalu nyengir lebar, membuat sang empu bingung dengan tingkah istrinya.

"Kamu yang makan," ucap Aca menyodorkan es krimnya tersebut.

Alan pun menurut, dari pada kena amuk lagi kan. Aca memandangi wajah Alan yang semakin hari semakin tampan menurutnya.

COMPLICATED || END Where stories live. Discover now