CHAPTER || LIMA PULUH SATU 🖤

2.4K 109 9
                                    

Tandai typo...

Happy reading!!

☠️🏴‍☠️☠️

Karena badan Alan masih juga panas, Aca memutuskan untuk tidak berangkat, yaiyalah masa suaminya sakit berangkat sekolah kan kasian gak ada yang ngurus juga.

"Alan bangun dulu yuk," ucap Aca menepuk pelan pipi suaminya.

"Eunghh sayang pusing," keluh Alan merasakan kepalanya yang begitu pusing.

"Kerumah sakit aja gimana?" tawar Aca namun mendapat gelengan dari suaminya.

"Mau peluk"

"Iya sini aku peluk." Aca merasakan badan Alan yang begitu panas. Ia sendiri juga bingung karena sebelumnya ia belum pernah menangani orang sakit.

"Lan kerumah sakit aja yuk." Alan kembali menggeleng mendengar ucapan Aca.

"Yaudah dokternya yang kesini ya"

Alan mengangguk, "Dokter Richard aja, dokter keluarga mama." Aca mengangguk lalu meraih ponsel Alan yang banyak sekali notif komenan teman temannya karena Aca memposting wajahnya sendiri.

Setelah selesai mengabari dokter Richard Aca kembali pada Alan yang kini masih mendekam di selimut.

"Bentar aku ambil kompres dulu"

"Disini aja"

Aca hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar, melihat Alan begitu keras kepala tak mau dikompres.

"Kamu tidur aja," perintah Aca namun Alan menggelengkan kepalanya.

"Maunya sama kamu"

"Iya tidur sama aku." Aca kembali merebahkan tubuhnya disamping Alan. Dan alan kembali menduselkan kepalanya di dada Aca membuat sang empu kegelian.

"Lan jangan digesek, diam aja"

Alan memeluk tubuh Aca posesif, tangan Aca terulur untuk menepuk nepuk kepala Alan agar cepat tertidur. Cukup lama mereka berada di posisi itu sehingga bel rumah berbunyi dan Aca segera turun untuk menemui Dokter Richard.

Dokter Richard hanya tersenyum tipis melihat leher Aca yang terdapat tanda merah keunguan.

"Alan aktif banget ya," goda dokter Richard.

"Iya dok, akhir akhir ini kita sering kemarkas," jawab Aca yang belum paham akan ucapan dokter Richard, membuat dokter Richard mengerutkan keningnya tak paham lalu setelahnya menormalkan ekspresinya saat mengingat Alan adalah anak geng motor.

"Dok diperiksa sambil tidur gak papa kan, pasti Alan masih pusing." Dokter Richard mengangguk.

Selama dokter Richard memeriksa Alan, Aca masuk ke kamar mandi untuk menuntaskan hajad kecilnya. Aca sempat terkejut melihat kiss mark dilehernya.

 Aca sempat terkejut melihat kiss mark dilehernya

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.
COMPLICATED || END Where stories live. Discover now