CHAPTER || DUA PULUH LIMA 🖤

2.2K 97 13
                                    

Tandai typo...

Happy reading kawand!!

☠️🏴‍☠️☠️

Malam ini rumah Aca terlihat banyak orang membuat dirinya pusing sendiri. Aca tak berniat keluar dari kamarnya, sangat malas untuk bertemu dengan orang orang dibawah.

"Dek ayok keluar dicariin Oma sama kakek," teriak Dava dari luar kamar Aca.

Sebenarnya malam ini keluarga Mommy dan Daddy datang kerumah untuk merayakan Kenan yang sudah kembali.

Karena tak kunjung membuka pintunya, akhirnya Dava masuk karena kamarnya tidak dikunci. Segera Dava menggendong Aca ala bridal style membuat sang empu berteriak.

"Bang apaan sih turunin atau gue loncat." Dava tak mengindahkan ucapan Aca. Setelah sampai di ruang tengah Dava menurunkan Aca.

Andaikan tidak banyak orang sudah dipastikan Aca akan memukul Dava keras. Aca duduk disebelah Vino ia menatap semua orang tanpa minat.

"Kenapa dek." Aca menoleh ke asal suara dimana ada Abang sepupunya yang sudah duduk disebelahnya.

"Minggir gak lo Dan," ujar Vino mengusir anak sulung dari kembaran Mommy-nya, yaitu Jordan.

"Dih siapa lo?" Jordan memicingkan matanya tak suka.

"Gue abangnya, siapa lo?" balas Vino tak kalah sengit.

"Gue juga abangnya, mau apa lo?"

Perlu kalian ketahui Dhika kembaran Dhira mempunyai tiga anak yang semuanya laki laki. Jordan merupakan anak sulung Dhika dan Mela umurnya tak jauh berbeda dengan Dava. Anak kedua Dhika bernama Gerald seangkatan dengan Vino. Dan anak bungsunya bernama Gibran masih kelas tiga SMP dan pada tahun ajaran baru nanti ia sudah satu SMA.

Daniel merupakan anak tunggal dari pasangan Vera dan Ferrel. Maka dari itu Aca, cucu perempuan tunggal dari kedua kakek dan Oma-nya.

"Diem," teriak Aca frustasi. Ini alasan dia tak suka jika keluarga besarnya kumpul, sepupunya pasti akan bertengkar dengan abangnya.

"Kenapa dek?" ucap Gerald mendekati mereka bertiga lebih tepatnya Aca sih.

"Utu tu tu adek gue marah." Aca yang mendengar celetukan Jordan pun semakin memerah padam.

"Gue udah besar ya bukan anak kecil lagi!!" kesal Aca sudah tak tahan.

"Adek kenapa?" tanya Daniel mendekati anak dan keponakannya.

"Ish panggil Aca aja." Sebenarnya Aca malu karena dari tadi Bara melihat interaksinya dengan sepupunya dengan menahan tawa.

"Kenapa noh, lagi pms?" tanya Gerald heran, karena biasanya Aca tak mempermasalahkan jika dirinya dimanja oleh keluarganya.

"Ada mantannya," celetuk Vino membuat para sepupunya mendekat.

"Siapa?"

"Kepo lo pada"

"Udah udah sini kalian semua," lerai Oma Mira pada cucu cucunya. Tak terasa sudah tiga jam mereka hanya duduk dan ngobrol.

COMPLICATED || END Where stories live. Discover now