CHAPTER || DUA PULUH EMPAT 🖤

2K 94 0
                                    

Tandai typo...

Happy reading kawand!!

☠️🏴‍☠️☠️

Sudah lebih dari 4 jam Aca tidur, tapi belum juga bangun, membuat Bara panik akan keadaannya. Tapi ia juga masih agak canggung disini jadi ia hanya ke kamar Vino jika butuh sesuatu.

Satu hal yang baru Bara ketahui, saat orang tuanya dirumah ternyata anak-anaknya tak boleh keluar jika boleh pun harus ingat waktu.

Tok
Tok

Cklek

Tanpa memperdulikan Vino yang ada di samping pintu, Bara langsung masuk dan duduk di sofa kamar itu.

"Emang Aca kalau tidur siang suka lama gini?" tanya Bara membuka suaranya.

"Kalau lagi ada yang dipikirin kadang suka gitu," jawab Vino sambil duduk disebelah Bara.

"Akhhh gue masih canggung banget disini," ujar Bara tiba-tiba membuat Vino menoleh padanya.

"Ngapain lo canggung? ini juga kan rumah lo sekarang"

"Apa Aca benci ya sama gue"

"Lo mikirnya jangan kejauhan"

"Tadi aja dia hindarin gue"

"Lo gak tau kan kalo sebenarnya Aca hindari lo bukan karena dia benci sama lo, tapi karena dia sayang sama lo, dia mau nyoba move on," ucap Vino sambil mengingat tadi pagi saat ia melihat adeknya sangat rapuh dikamarnya.

"Hmm semoga aja"

☠️🏴‍☠️☠️

Aca membuka matanya yang sangat berat, ia melirik jam yang ada dikamarnya, akh ternyata baru jam empat sore, apa? Jam empat sore?! berarti ia sudah tidur selama tujuh jam? GILA !!

"Anjrit gak ada yang bangunin gue," kesal Aca.

Setelah mandi, Aca langsung menuruni tangga berniat ingin ke markas. Saat sampai di ruang tengah ia melihat Bara dan Dava sedang ngobrol. Tak mau ambil pusing, Aca pun melanjutkan langkahnya tanpa memperdulikan keduanya yang sedang asik ngobrol.

"Heh anak gadisku mau kemana sore sore?" tanya Dhira heboh dari dapur, membuat Aca menghembuskan nafasnya kasar.

"Main," jawabnya singkat.

"Kemana?" tanya Daniel mulai mendekati putrinya.

"Markas"

Daniel tahu kalau putrinya itu ikut geng motor, ia tidak mempermasalahkannya, asalkan Aca tidak berbuat lebih. Daniel juga mempunyai mata mata yang juga anak Dark Wolf jadi itu memudahkan untuk dirinya mengetahui aktifitas anak anaknya.

Masalah Aca ketusuk? Daniel juga tahu, sebelum inti Dark Wolf menemukan titik keberadaan Alena Daniel sudah mengetahuinya dan ia juga menyuruh orang untuk selalu mengawasi dua gadis tersebut. Ia sengaja tidak segera menangkap Alena karena ingin mengetes kemampuan anaknya.

"Dirumah aja yah," bujuk Dhira

"Males"

"Diajarin siapa ngomong sama orang tua begitu?" tanya Daniel.

COMPLICATED || END Where stories live. Discover now