CHAPTER || EMPAT PULUH DELAPAN 🖤

2.2K 101 6
                                    

Tandai typo...

Happy reading!!

☠️🏴‍☠️☠️

Setelah pulang sekolah Aca dan Alan kini berkunjung kerumah orang tua Aca.

"Yang kamu ngapain sih nurutin tuh perintah lonte kesini?" tanya Alan mencebikan bibirnya.

"Kita lihat aja nanti," kekeh Aca.

"Woy! udah mesra mesraan aja lo pada," ujar Bara mengejutkan keduanya.

"Habis ini lo selesaiin tuh masalah sama Windy," ujar Aca pada kembarannya.

"Perasaan gue gak ada apa-apa sama dia," gumam Bara pada dirinya sendiri.

Ting! Tong!

Bi Isah membukakan pintu untuk orang didepan yang ternyata adalah Windy.

"Silahkan masuk non"

"Anjir kenapa lo baru bilang kalau Windy mau kesini?" tanya Bara kelimpungan.

"Emang kenapa?"

"Oma mau kesini"

"Palingan Oma dateng sorean kan kit-"

"Non den ini ada temennya"

"Makasih bi"

Entah mendapat dorongan dari mana tiba-tiba saja Windy memeluk Bara membuat sang empu melototkan matanya tak terima.

"Minggir!" ucap Bara mendorong tubuh Windy kasar.

"Berani juga lo datang kesini sama Alan," ucap Windy sinis.

"Emang kenapa?" Bukannya Aca yang menjawab melainkan Bara yang langsung berdiri dihadapan Aca.

"Lo masih belain tuh jalang? sementara dia sendiri udah gak perawan," ujar Windy nyalang.

"Emang lo sendiri perawan?" tanya Aca seraya merangkul Alan.

"Malam itu?" tanya Bara menggoda Aca dan Alan.

"Dasar yah lo anjing gak akan gue ampunin lo Nan, sekali lagi lo ngomong, gue tendang lo," ucap Aca tak memperdulikan Windy yang menatapnya aneh.

"Sayang udah," lerai Alan pada istrinya yang kini sudah bersiap untuk menendang Bara.

"Hahaha jadi juga tuh." Tawa Bara menggelegar membuat Aca melotot antara marah dan malu.

"Gue datang kesini mau nembak lo jadi pacar gue," ujar Windy penuh percaya diri.

"Cih gue gak suka bekas," ucap Bara tajam.

"Tapi Aca juga udah bekas kalau lo lu-"

"Siapa yang bekas?" tanya Oma Vera dari arah luar membuat yang didalam terkejut bukan main.

Terlebih Aca, ia takut jika Oma Vera akan memperpanjang masalah ini. Aca segera mendekati Windy lalu berbisik padanya.

"Jangan bicara macem macem atau lo akan tahu akibatnya," bisiknya tepat ditelinga Windy.

COMPLICATED || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang