CHAPTER || LIMA BELAS 🖤

2.4K 109 0
                                    

Tandai typo!!

Happy reading kawand!!

☠️🏴‍☠️☠️

Setelah mempertimbangkan semuanya, akhirnya Bara kerumah Aca untuk memastikan keadaannya. Tak lupa sebelum kerumah Aca, Bara mampir membeli buah kesukaan Aca. Aca itu termasuk orang yang tidak terlalu suka dengan buah, hanya beberapa yang disukainya seperti Mangga, buah naga, pisang dan beberapa lainnya lagi.

'Semoga Aca suka sama apa yang gue bawa'

Ting..tong...

Cklek!

"Ayok silahkan masuk mau ketemu sama siapa den?" tanya bi Isah selaku art dirumah Aca.

"Aca-nya ada bi?"

"Ada den diatas, ada nyonya juga. Mari saya antar." Bara tersenyum menanggapi tawaran bi Isah.

Tok
Tok

"Nyonya ini ada temennya non Aca"

"Ouh iya bi silahkan, disuruh masuk." Dhira tersenyum ramah pada pembantunya. Setelah bi isah pamit terlihat seorang pemuda yang wajahnya mirip dengan putrinya.

Deg!

'apa itu Kenan?'

"Permisi Tante," panggil Bara membuyarkan lamunan Dhira. Bara menyodorkan tangannya berniat menyalami tangan Dhira yang disambut hangat olehnya.

"Temennya Aca?"

"Iya Tante saya Bara"

'akh ternyata dugaanku salah'

"Sini nak, Aca juga sering cerita tentang kamu," ucapnya ramah, "sebentar ya, Tante bangunin dulu Aca-nya"

Dhira mengusap pipi Aca pelan, "adek bangun ada pacarnya juga." Bara yang mendengar itu sempat terkejut, ternyata Aca memberitahu Mommy-nya.

Aca melenguh pelan, perlahan ia membuka matanya rasa sakit diperutnya pun sudah hilang. Ia belum menyadari jika disana sudah ada Bara.

"Masih sakit gak perutnya?" Aca menggelengkan kepalanya pelan. Ia mendudukkan dirinya terkejut melihat orang yang ada di sofa kamarnya, "Bara?"

Tiba-tiba saja Aca langsung memeluk leher Mommy-nya, "malu Mom," cicitnya pelan.

"Bukannya diajak ngobrol malah kamu cuekin Bara-nya"

Bara menggaruk tengkuknya yang tak gatal, suasananya begitu canggung ia juga bingung harus berbuat apa. Akhirnya ia memutuskan mendekati Aca lalu memberikan buah yang ia bawa.

Dhira yang mengetahui kalau keadaan menjadi canggung, ia pun berinisiatif untuk pergi meninggalkan mereka disini.

"Momy kebawah sebentar yah." Baru dua langkah Dhira berjalan ia membalikkan badannya lagi, "eitss jangan macem-macem ya kalian." Aca dan Bara hanya mengangguk.

Dhira sengaja tak menutup pintu kamar Aca agar mereka tak berbuat aneh-aneh.

"Gimana udah baikan?" Bara mendudukan dirinya di bibir ranjang, manatap wajah Aca.

COMPLICATED || END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang