CHAPTER || TIGA PULUH EMPAT 🖤

2.1K 95 4
                                    

Tandai typo...

Happy reading!!

"Kalian kenapa pelukan?"

Dhira dan Aca menoleh ke asal suara, mereka terkejut melihat orang itu mendekati mereka lalu mencubit pelan pipi Aca.

"Kamu gak usah sedih, Tante jamin kamu gak akan sedih setelah nikah sama Alan." Tante Kayla? Yah orang yang memergoki mereka sedang mengutarakan isi hatinya adalah Mama Alan, calon mertua Aca.

"Dia takut Kay," kekeh Dhira sambil mengusap air matanya yang masih jatuh.

"Gak papa, nanti kalau Alan apa apain kamu, kamu bilang aja sama Tante nanti Tante marahin Alan-nya." Aca terkekeh mendengar ucapan Kayla.

Setelahnya, ketiganya pergi ke ruang tamu, disana sudah ada Om Lio, Daddy Daniel dan kedua Abang Aca. Sedangkan Vino sudah berangkat kuliah karena hari ini dia ada kelas. Aca menyalimi tangan Lio lalu duduk disebelah Dava.

"Calon mempelai di kamar aja," celetuk Lio tersenyum kearah Aca.

"Kenapa?" tanyanya kepo.

"Ayok dek," ajak Kenan meraih tangan Aca lalu membawanya ke kamar.

"Apaan sih Nan"

"Gak baik diluar mending dikamar aja"

"Lah emang gue apaan anjir, pake segala dikurung dikamar aja," umpatnya tertahan.

Sedangkan di ruang tamu kini Daniel, Dhira, Lio, dan Kayla tengah mendiskusikan sesuatu tentang pernikahan kedua anaknya.

Cukup lama mereka mengobrol hingga kini matahari sudah berada ditengah-tengah yang berarti sudah jam dua belas siang, dan selama itu pula Aca dikamar bersama Kenan.

"Yaudah kalo gitu kita pulang dulu yah"

"Gak makan siang dulu key?" tanya Dhira sambil menarik lagi tangan sahabatnya agar masuk kedalam.

"Gimana?" tanya Kayla pada suaminya, Lio tersenyum lalu mengangguk mengiyakan.

"Yeay!" seru Dhira begitu antusias.

"Jangan gitu sayang," tegur Daniel pada istrinya. Lio dan Kayla terkekeh melihat interaksi Daniel dan Dhira yang tak berubah dari dulu, selalu mesra.

"Idih masih aja lo Niel mesra mesraan," celetuk Lio membuat Daniel dan Dhira semakin mengeratkan pelukannya.

"Kamu mau?" tanya Kayla mengedipkan matanya genit.

"Hmm nanti malam"

"Udah ayok makan dulu," ajak Dhira pada kedua sahabatnya dan suaminya.

"Dav adek mana?"

"Kamar"

"Sebentar yah aku panggilin calon menantu kamu," ucap Dhira cekikikan.

Tok
Tok

Tak ada sahutan dari dalam, karena pintu tak dikunci Dhira pun masuk begitu saja. Saat masuk ia disuguhkan oleh pemandangan kedua anaknya yang tengah tertidur, Kenan tidur dengan bersender pada headbord dan Aca berada di depan kaki Kenan. Dhira sampai geleng geleng melihat cara tidur anak gadisnya.

COMPLICATED || END Where stories live. Discover now