CHAPTER || EMPAT PULUH 🖤

2.7K 112 4
                                    

Tandai typo...

Happy reading!!

☠️🏴‍☠️☠️

Brak!

Bara membuka pintu rumah Alan keras sehingga menimbulkan suara yang kencang. Pikirannya sangat kacau, apalagi mendengar suara kembarannya yang sangat ketakutan tadi.

"Kok sepi?" celetuk Danu membuat Bara menoleh padanya.

Tadi saat Aca menelfon sebenarnya Bara sedang berada di markas. Merasa ada yang aneh, Akmal, Danu, Ezra mengikuti Bara kerumah Aca.

"Coba dikamarnya ada orang apa enggak." Saran Ezra yang langsung diangguki oleh Bara.

Ketiganya mengikuti Bara dari belakang. Bara begitu tergesa gesa melangkah ke kamar Aca dan Alan.

Cklek!

Brak

Bara menutupnya lagi saat melihat kegiatan suami istri itu tengah beradu lidah didalam.

"Kenapa kok ditutup lagi?" tanya Akmal penasaran.

"Kita tunggu dibawah aja," ajak Bara pada teman temannya sebelum mereka mendengar suara desahan dari dalam.

"KALAU UDAH SELESAI TURUN," teriak Bara setelah teman temannya pergi.

Aca mencoba melepaskan ciumannya, selain karena ada teman temannya nafasnya juga sudah mulai habis. Alan menghentikan aktifitasnya setelah mendengar suara teriakan Bara.

Alan menyentuh bibir Aca yang barusan ia jelajahi. Ia tersenyum manis menatap Aca yang masih mengatur nafasnya.

"Makasih," ucap Alan sambil mengecup singkat bibir istrinya.

Karena malu Aca menyembunyikan wajahnya di ceruk leher Alan.

"Tadi Kenan lihat bego," sentak Aca yang sepertinya sangat malu.

"Maaf sayang"

"Yaudah yuk keluar ditungguin Bara gara gara kamu nelfon tadi tuh"

Bara dan yang lainnya menunggu Aca dan Alan diruang tamu. Entah apa yang terjadi dengan Aca Bara masih bingung karena saat di telfon suara Aca seperti ketakutan dan saat ia disini ia disuguhkan pemandangan yang tak seharusnya ia lihat.

"Woy Bar ada paan dah?" Dari tadi Akmal terus saja bertanya padanya eh bukan Akmal doang sih tapi Ezra dan juga Danu tapi bedanya Akmal terus mengoceh kalau keduanya tidak.

"Nanti nunggu orangnya aja"

Aca dan Alan duduk didepan mereka, bingung harus menjelaskan dari mana.

"Hai," sapa Aca karena tak ada yang membuka suara.

"Tadi kenapa nelfon?" tanya Bara to the poin.

"Hehe maaf"

"Eh bibir lo berdarah kenapa?" tanya Danu sedikit heboh.

"Ca kenapa?"

"Hehe sariawan bibir pecah pecah," jawabnya berbohong.

"Bar, adek lo sariawan kenapa lo ketawain?" tanya Ezra sewot.

"Gak papa," jawabnya masih berusaha menutupi senyumnya.

"Yoklah kita pulang aja kasihan adek gue keganggu"

COMPLICATED || END Where stories live. Discover now