CHAPTER || ENAM BELAS 🖤

2.1K 94 0
                                    

Tandai typo..

Happy reading kawand!!

☠️🏴‍☠️☠️

"Bang mau kemana, kok buru buru?"

"Buat tugas selama beberapa hari." Ia memang berbohong pada Aca, tapi ia memberi tahu alasan sebenarnya pada Dhira.

"Kemana?" tanya Aca yang masih penasaran.

"Ekh lo gak masuk juga?" tanya Vino mengalihkan topik pembicaraan mereka.

"Gak, masih sakit. Lo mau kemana?"

"Kepo lo"

"Dih?" kesal Aca mendengar jawaban dari Vino.

"Kalian kenapa? masih pagi kok ribut aja," lerai Daniel pada anak anaknya.

"Gak tau tuh si Pino"

"Adeeek gak boleh gitu sama Abangnya," tegur Dhira sambil menyiapkan makanan.

"Daddy gak kerja?"

"Mau nemenin anak yang lagi sakit." Dhira hanya menggeleng tak percaya, padahal tadi ia sudah memberitahu suaminya, kalau ia nugas dirumah mau nemenin Aca ekh malah suaminya ikut gak masuk.

"Kan Aca udah gak sakit Dad." Aca mencebikan bibirnya.

"Ekh Abang udah bangun," sambut Dhira melihat anak sulungnya yang turun dari tangga.

"Dari tadi Mom, cuma tadi ngerjain tugas yang belum selesai." ucap Dava membuat Dhira mencubit hidung mancung anaknya gemas.

"Udah sini makan dulu. Ekh hari ini kamu masuk?" tanya Dhira pada Dava.

"Enggak, tapi gak tau kalau nanti ada dadakan"

"Berarti dirumah semua dong," ujar Aca heboh.

"Ck gue dilupain kan"

☠️🏴‍☠️☠️

"Ayo kemana gitu bang gue bosen banget," rengek Aca pada Dava.

"Kemana sayang, kan ada Mommy sama Daddy juga." Mendengar jawaban dari Dava, membuat Aca mencebik.

"Dari tadi juga Mommy pacaran mulu," kesal Aca mengeluarkan unek-uneknya.

"Kamu kan lagi sakit Dek"

'Anjrit nih, mending mending sama Pino, kalau diajak keluar mau, lhah ini bang Dapa udah kayak emak emak, sabar banget gue punya Abang modelan kayak gini'

"Kenapa kok malah ngelamun?" tanya Dava membuyarkan lamunan Aca.

"Kinipi kik milih ngilimin, halah bacot." Aca memelankan kata diakhir. Mending juga dia dikamarnya, rebahan.

"Dek tungguin." Dava ini harus ekstra sabar jika berhadapan dengan Aca, karena tingkahnya yang random.

"Dek jangan keras kepala"

COMPLICATED || END Where stories live. Discover now