CHAPTER || SEMBILAN BELAS 🖤

1.9K 91 6
                                    

Tandai typo..

Happy reading kawand!!

☠️🏴‍☠️☠️

Setelah melantik anggota Dark Wolf, Aca memutuskan pulang dengan Vino. Yah karena Vino tuh orangnya cepu kalau tentang Aca, jadi ya Aca ikuti saja apa mau Vino.

"Dek pijitin dong badan gue berasa mau remuk," keluh Vino mendaratkan badannya di sofa.

"Pantesan lo ngajakin gue pulang, ternyata ada maunya," sengit Aca.

"Plis dek," rengek Vino. Aca cekikikan melihat tingkah Vino, padahal tadi waktu dicafe, kumpul sama anak anak saja sok cool dan sekarang malah jadi childish? rasanya Aca ingin tertawa terpingkal-pingkal melihat tingkah Vino jika dirumah, tapi ia urungkan karena Vino pasti akan ngambek padanya.

'bukanya lo yang sering ngambek sama Pino yah?'

"Gue bukan tukang pijet nyet." Aca melengos meninggalkan Vino sendiri di sofa.

Sudah jam setengah sepuluh tapi orang tuanya belum pulang, mungkin mereka sibuk? Aca juga memaklumi orang tuanya yang jarang dirumah karena mereka bekerja juga untuknya.

Aca menatap langit langit kamarnya ia menerawang mengingat kejadian beberapa hari lalu.

Flashback.

Karena Aca malas untuk keluar rumah jadi ia memutuskan untuk tak pergi ke markas malam ini dan menghabiskan waktu dengan orang tuanya.

"Gak biasanya Mommy sama Daddy pulang awal, samperin akh kali kali ganggu orang pacaran." Aca cekikikan memikirkan reaksi orang tuanya nanti.

Aca berjalan mengendap-endap, tapi ia tak sengaja mendengar percakapan orang tuanya.

"Niel...hiks...hiks...El ada di-Indonesia hiks ..aku takut...anak kita....hiks.."

"Semoga aja firasat kamu salah Yang"

"Kamu bilang aku salah? Firasat seorang ibu tuh kuat Niel kalo menyangkut anaknya. Kamu pikir Kenan bukan anakku? walaupun dia yang ngadopsi tapi aku ibu kandungnya Niel...ibu kandungnya!" Terdengar teriakan dari dalam.

"Aku gak bilang kamu salah, aku cuman bilang semoga aja salah. Emang kamu mau Aca sakit hati?"

Aca masih tak paham apa yang orang tuanya bicarakan, tapi disini yang ia tangkap sepertinya ia memiliki saudara kandung selain Dava dan Vino.

"Kamu mau Aca salah mencintai seseorang?

Deg!!

"Maksudnya apa?"

Flashback off.

"Maksud Daddy bilang aku salah mencintai seseorang apa ya?"

"Apa Bara saudara gue? Gak. Gak mungkin," teriak Aca frustasi.

Cklek!

"Dek plis pijitin gue elah." Aca memutar bola matanya, membelakangi Vino yang berada di ambang pintu.

"Bang lo bisa pergi gak, gue lagi gak mood." Vino mengernyitkan dahinya.

COMPLICATED || END Where stories live. Discover now