Part 10

2.2K 63 3
                                    

Ethan tampak kepayahan hari ini,kepalanya berat sekali dan matanya berkunang-kunang.
"Elo kenapa bro?" Tanya Reno yang heran melihat Ethan begitu pucat.
"Gue kagak enak badan nih"jawab Ethan lemas.
"Pulang gih gue anter"ucap Reno sambil memberesi pekerjaan Ethan dan membantu memapah Ethan.
Ia mengantar Ethan sampai ke rumah lalu ia bersama sopir Ethan kembali ke kantornya untuk mengambil kembali mobil Ethan.
"Mbok,tolong teleponkan Aluna dong.Katakan ama dia saya sakit"
"Baik,den"jawab mbok Sarmi sambil menyelimuti tubuh Ethan lalu ia keluar untuk menelepon nyonya mudanya.
"Hallo..selamat siang neng Luna"
"Iya mbok kenapa?"
"Anu..den Ethan sakit neng..sekarang dia ada di rumah"
"Sakit apa mbok?"
"Mbok teh kurang tahu,neng"jawab mbok Sarmi "tapi den Ethan ingin neng Luna pulang ke rumah"
"Oh baiklah..baiklah..Luna ijin atasan Luna dulu ya mbok"
Aluna langsung memberesi pekerjaannya dan membawa tas nya keluar.
"Erni,aku ijin pulang ya?"
Erni mendongak dari kertas kerjanya "kenapa elo sakit?"
Aluna menggeleng "mas Ethan sakit"
"Oo..ngapain tu orang nyuruh elu pulang kayak dia nganggep elu istrinya aja"ucap Erni ketus.
Ia bener-bener benci dengan sikap Ethan yang kasar pada Aluna.
"Gapapa Er..saat ini dia suami aku,aku pulang ya"
"Ya udah take care ya Lun"ucap Erni akhirnya.
*
*
*
Aluna menyelimuti tubuh Ethan setelah Ethan minum obat.Ethan di haruskan bed rest selama seminggu.
"Mas tidur ya biar cepet sembuh"
Ucap Aluna sambil memberesi peralatan makan Ethan lalu beranjak ingin keluar tapi di tahan oleh Ethan.Aluna spontan menoleh memandang Ethan.
"Jangan pergi"
"Mas butuh apalagi?ada yang sakit?"
Ethan menggeleng "temani aku"
"Saya taruh ini dulu di dapur ya,mas"ucap Aluna "saya buatkan jeruk panas dulu buat mas ya"
"Jangan lama-lama"
Aluna mengangguk lalu ia keluar dari kamar.Tak lama kemudian ia masuk lagi dengan segelas jeruk panas.
Ethan menoleh "lama sekali"
Aluna tersenyum dan mengambil sendok lalu menyuapi Ethan.
Ethan memandangi wajah Aluna,mata hitamnya.Kenapa semakin hari wajah Aluna semakin cantik dan mata itu..mata yang berbeda dengan mata Alana..mata yang selalu bersinar meneduhkan.Kenapa seolah menjadi candu dalam hidupnya??
"Mas,kok melamun?memikirkan apa?"tanya Aluna saat mulut Ethan belum mau terbuka saat ia menyuapi dengan jeruk hangat.
Mata Ethan mengerdip..lalu ia membuka mulutnya..
"Apakah ada kabar dari Alana??"tanya Ethan spontan untuk menutupi rasa malunya tapi di sesalinya kemudian saat ia melihat mata Aluna memancarkan sinar kecewa.
"Oh..Alana.."ucap Aluna pelan.Jadi mas Ethan memikirkan Alana.Alangkah beruntungnya Alana yang tidak tahu di mana tapi selalu ada di pikiran mas Ethan.Sedangkan aku yang ada di depannya tidak di anggap.
"Aku tidak tahu mas,handphone nya ga aktif tapi Luna janji kalau Alana menghubungi Luna,Luna akan mengatakannya pada mas"Jawab Aluna sambil menggigit bibirnya.Perih.
Ethan seperti orang yang dungu yang hanya bisa mengangguk-angguk begitu melihat kekecewaan di mata hitam itu.
Aluna meletakkan jeruk hangatnya di meja kecil lalu ia duduk menemani Ethan.
"Mas tidur ya...istirahat supaya lekas sembuh"ucap Aluna lembut.
"Mas rindu Alana ya?"
"Hmm..apa?"
Aluna tersenyum lalu menggeleng "tidak jadi,mas,mas tidur aja"
Ethan memejamkan mata,ia tidak sanggup melihat mata indah itu berlumur kekecewaan.
Aluna memandangi wajah suaminya dalam diam.Hatinya perih sekali ternyata jauh di dalam hati pria ini hanya Alana yang ada di sana dan ia hanya akan jadi bayang-bayang Alana.
Ia menghela nafas pelan sambil menunduk.Tak terasa air mata tanpa suaranya mengalir turun.
Ethan terkena tipus dan harus bed rest selama seminggu dan Aluna benar-benar merawatnya dengan telaten.
"Na.."
"Ya,ma"sahut Aluna saat mertuanya menginap di rumah mereka.
"Makanlah buah ini,ini udah mama kupas bagus buat kesehatanmu"
"Makasi ma..mama aja yang makan biar mama sehat"
Mama mertuanya menyuapkan buah mangga itu langsung ke mulut Aluna yang langsung memakannya.
"Gimana?manis kan ya?"
Aluna mengangguk,pipinya merona.
"Terima kasih,ma"
"Kamu udah mama anggap seperti anak mama sendiri,kamu dan Angel sama buat mama,sayang"
"Tapi Luna bukan menantu mama.."
"Buat mama,menantu mama cuma Luna gak ada yang lain"sahut mertuanya.
Mata Aluna berkaca-kaca "terima kasih,ma"
Mamanya Ethan tahu bahwa Ethan tidak memperlakukan Aluna dengan baik namun menantunya itu sangat baik dan sangat telaten merawat Ethan.
Sejak itu mama Ethan menjadi lebih perhatian kepada Aluna,seminggu sekali Ia mengantar banyak barang untuk Aluna.Ia tidak mau menantu cantiknya menjadi tersiksa menikah dengan putranya.
"Mama,gak perlu seperti ini,ma"tolak Aluna enggan saat mertuanya memberi perhiasan yang sangat mahal padanya setelah kado-kado lainnya yang tentunya berharga mahal.

"Lho memangnya kenapa?kamu akan terlihat cantik saat memakai ini"jawab Mama Ethan sambil tersenyum
"Tapi ini terlalu mahal,ma,lebih baik uangnya di simpan lagian Aluna tidak memerlukan barang mahal seperti ini"tolak Aluna sambil menutup kotak perhiasan mahal itu dan mengembalikannya kepada mertuanya.
"Baiklah mama simpan tapi tetap mama ingin kau memilikinya"ucap mama Ethan bersikeras.
Aluna menghela napas "baiklah tapi mama simpan dulu".
Ethan memanggil Aluna dengan keras dari dalam kamar
"Aluna!!Aluna!!"
Aluna tergopoh-gopoh masuk ke dalam kamar "ya mas"
"Elo kemana aja sih??di panggil dari tadi kok ga jawab??emang telinga lo udah budeg?"bentak Ethan kasar.
"Ethan!!"tukas Mama Ethan tidak suka dengan ucapan kasar anaknya.
"Ma...ma..kapan mama datang kemari?"tanya Ethan kaget melihat mamanya datang.
"Sejam yang lalu,mama sedang bersama istrimu"jawab mamanya ketus "ternyata begini ya sikap kamu pada istrimu?"
"Habisnya Aluna mah..dia dipanggil dari tadi ga jawab,Ethan kan capek mah mesti teriak-teriak gitu"jawab Ethan berkilah sambil melirik istrinya yang sedang menunduk.
"Mulai sekarang mama akan menyuruh papa untuk mengajak kalian tinggal serumah dengan kami agar kami bisa mengontrol kelakuan dan kata-kata kasarmu!"
"Eh..eh..mama jangan memutuskan sepihak dong,ma,biasanya Ethan ga kasar kok ama Luna."jawab Ethan "iya kan sayang?"
Sialan ni cewek malah diem aja gak mau belain gue!!makinya kasar dalam hati melihat Aluna diam saja.
"Iya kok ma..mas Ethan baik sama Luna"ucap Aluna akhirnya.
"Tuh kan...mama denger kan dari ucapan Luna sendiri"sahut Ethan lega "rumah tangga kami harmonis mama"
Mama Ethan berusaha mencari tahu tentang kebenaran ucapan Ethan dari Aluna tapi Aluna selalu menunduk.
"Ma,makan siang di sini yah..Luna masakin makanan kesukaan mama ya"ucap Aluna berusaha mengalihkan perhatian mertuanya.
Tak lama Aluna sudah berkutat di dapur dengan mbok Sarmi dan Lasmi.Ia memasak sup iga kesukaan ibu mertuanya.

Aluna melayani mertuanya dengan sangat baik membuat ia semakin di sayang oleh mama Ethan.
"Hmm...masakanmu benar-benar lezat,jika kau ingin membuka restoran katakan saja pada mama ya,Na"puji ibu mertuanya membuat Aluna tersipu malu dan membuat Ethan semakin terpesona melihat kecantikannya.
Aluna bukan cuma manis dan cantik di wajah saja tapi hatinya benar-benar lembut dan cantik.
Senyum yang selalu tersungging di bibirnya adalah senyum yang tulus dan pasrah.Pasrah terhadap penulis cerita kehidupannya.Karena ia percaya tidak ada yang kebetulan di dalam hidup manusia,semua telah di atur dengan begitu indah oleh Sang pencipta.
*
*
*
Aluna begitu bahagia hari ini karena hari ini ia akan mengunjungi budhe nya di kampung.
Ia akan kembali merasakan betapa hidup begitu sangat menyenangkan di sana tanpa harus setiap hari mendengar bentakan atau makian suaminya lagi.
Ethan cuma tiduran sambil memperhatikan wajah istrinya yang berbinar-binar bahagia saat memasukkan pakaian-pakaiannya di koper yang akan di bawanya besok.
"Berapa hari lo di sana?"tanya Ethan akhirnya tidak dapat menahan hasratnya untuk bertanya lebih detail.
"Ehmm..mungkin dua minggu,mas"jawabnya sambil tetap melipat pakaiannya.
"Lama banget lo pergi?atau jangan-jangan lo mau kabur dari gue ya?"tanya Ethan sinis.
Aluna mendongak memandang Ethan dengan tenang.
"Jika aku mau kabur,aku akan pergi tanpa harus meminta ijinmu dan lagian aku tidak akan meninggalkanmu sebelum Alana datang"
"Kenapa emangnya?"tanya Ethan "elo dapat saja bohong sama gue dan langsung kabur"
"Memang aku dapat saja kabur tapi aku tidak akan melakukannya"
"Kenapa?elo jatuh cinta sama gue?"
Glek!!
Mata Aluna membesar mendengar pertanyaan dari Ethan tapi hanya sesaat karena sekejap kemudian Aluna sudah tenang kembali.
"Aku tidak akan pergi bukan karena aku mencintai mas tapi aku tidak bisa meninggalkan orang tua mas yang baik itu,aku tidak ingin mengecewakan mereka"jawab Aluna.
Ia tersenyum saat menutup kopernya lalu mengangkatnya ke dinding,ia mengambil tasnya dan mengeluarkan semua isinya di kasur,di depan mata suaminya.
"Saya tidak mengambil barang mas,yang saya bawa hanya barang milik saya"ucap Aluna sambil kembali memasukkan satu per satu barang-barangnya.
Ethan memandangi wajah Aluna..kenapa ya terasa berat sekali berpisah dengan istrinya yang polos itu?batin Ethan.
"Tapi gue kan masih belum sepenuhnya pulih,kalo elo pergi lama begitu ntar siapa yang merhatiin gue??"kilah Ethan
"Ada mbok Sarmi yang udah aku ajarin mas"jawab Aluna "aku pergi ya mas,jaga kesehatan ya"
Aluna menarik kopernya keluar dari kamar dan ia mengemudikan mobilnya keluar dari halaman rumah Ethan.
Ethan berdiri di balkon kamarnya memperhatikan mobil sedan hitam itu berjalan keluar dari rumah.
"Dua minggu..dua minggu gue gak akan bisa ketemu dia kecuali gue nyusul ke rumah budhenya tapi..gak ah..males gue"ucap Ethan sambil terus memandang kepergian istrinya.


Kesempatan KeduaWhere stories live. Discover now