part 19

18.5K 936 19
                                    

"Na,kamu dapat undangan pameran fashion terbesar se asia tenggara"ujar Budhe sambil menyodorkan amplop ke Aluna

"Kapan,budhe?"

"Coba kau lihatlah sendiri,nak,budhe sih nggak baca tapi tadi ada tertulis di amplop bagian luar"

"Oh.."Aluna membuka amplop itu dan membacanya lalu ia segera melipat surat itu dan memasukkannya ke dalam amplop

"Sepertinya Luna gak akan ikut,budhe"

"Kenapa,Na?bukankah itu impianmu selama ini?"

"Iya tapi pameran itu di adakan di Jakarta,budhe"

"Lalu apa salahnya,Na?"

Luna menghela napas "Jakarta tempat dia tinggal,budhe..Luna takut Thalia akan bertemu dengannya"

Budhe menghela napas lalu ia membelai rambut Aluna dengan sayang

"Nak,segala sesuatu itu Tuhan yang mengatur,kalau memang sudah waktunya bertemu maka mereka pasti bertemu,nak,kalau mereka belum waktunya bertemu maka se dekat apapun mereka,mereka tidak akan bertemu"

"Tapi budhe.."

"Kejarlah masa depanmu,nak"

"Entahlah,budhe,Aluna bingung"

"Dengarkan kata hatimu sendiri,ingatlah biar bagaimanapun mereka memiliki hubungan yang tidak bisa di pisahkan oleh apapun"

Aluna memandang budhe nya "tapi Luna takut.."

Budhe nya menepuk-nepuk pundak Aluna dengan sayang lalu ia segera keluar dari kamar kerja Aluna.

"Tidurlah,nak,udah malam"

"Ya budhe.."Jawab Aluna

Aluna duduk memandangi amplop yang tergeletak di mejanya dengan perasaan galau.Pameran Fashion ini lah yang ia tunggu selama ini,ini impiannya tapi ia takut bertemu dengan seseorang di masa lalunya,seseorang yang sampai kini masih bersemayam di dalam lubuk hatinya.Memiliki cintanya..tapi yang harus ia hindari.Ironis memang kisah cintanya.

Aluna mengemasi pekerjaannya dan masuk ke dalam kamar.Ia duduk di tepi ranjang dan melihat Thalia sedang tertidur lelap mendekap guling winnie the pooh kesayangannya.

Aluna menghela napas.Wajah Thalia apabila sedang tidur mirip banget saat Ethan sedang tertidur.

"Sayang,kamu mau ketemu papamu?"tanyanya lirih sambil membelai pipi putrinya.

Thalia cuma menggeliat saja merespon sentuhan ibunya.

"Papamu begitu tampan dan begitu luar biasa,nak,tapi kamu jangan kecewa ya sayang kalau papamu memiliki anak lain"ujarnya "jangan pernah kamu menyalahkan papa karena mama lah yang tidak mampu membuat papamu nyaman dengan mama"

Aluna mencium kedua pipi Thalia dengan lembut dan ia memeluk putrinya dengan sayang.

Ia sudah mengambil keputusan,ia akan menerima undangan itu sekaligus memperpanjang paspor nya di Australia.

"Horee kita ke rumah oma"Thalia begitu senang saat di beritahu akan ke Indonesia mengunjungi oma nya.

"Berapa lama mama kita akan di sana?apakah sampai Thalia masuk sekolah?"

"Iya sayang..sekolah Thalia libur bukan jadi kita akan pulang ke Indonesia"

"Asyik.."

"Kau yakin,nak?" Tanya budhe nya

Aluna mengangguk "jika memang terjadi ya terjadilah,budhe,hidup akan terus berlanjut bukan?"

Budhe nya mengangguk dan tersenyum

Kesempatan KeduaHikayelerin yaşadığı yer. Şimdi keşfedin