Epilog

12.7K 452 15
                                    

Ethan berjalan kesana kemari dengan wajah yang kusut,sebentar-sebentar ia melihat ke ruang bersalin dimana di dalam Aluna sedang berusaha melahirkan anak keduanya.

"Duduk,bro,pusing gue liat elu mondar-mandir di depan kayak setrikaan"omel Raymundo yang juga ikut menunggu di depan ruang bersalin.

"Ih berisik lu!!ntar kalo istri elu ngelahirin juga akan seperti gue kok"balas Ethan sewot.

Duh kenapa sih Aluna nggak mau operasi cesar aja biar lebih aman?omel Ethan dalam hati.

"Siapa bilang kalo operasi Cesar resiko kematiannya lebih kecil di banding melahirkan normal,mas??"bantah Aluna saat Ethan mengajukan supaya ia melahirkan secara Cesar saja di bandingkan melahirkan secara normal.

"Yah kan kalo operasi Cesar kamu tinggal dibius doang nanti dokter ahli yang mengeluarkan bayinya?"

"Ya nggak dong!Cesar juga memiliki resiko yang sama besarnya dengan melahirkan normal,mas,dan seperti Thalia dulu aku juga mau melahirkan anakku secara normal!menikmati setiap proses kelahirannya secara alami!"tukas Aluna kekeuh.

Dan seperti biasa Ethan akhirnya menuruti permintaan istrinya lalu sekarang ia hampir mati ketakutan di depan ruang bersalin.Ia banyak melihat berita di mana sang ibu akhirnya menghembuskan nafas terakhir karena kehabisan tenaga setelah melahirkan anaknya.

Ia ingin istri dan anaknya selamat!!ia tidak mau memilih satu di antara mereka yang selamat.Karena itu sebelum Aluna melahirkan,Ethan yang cerewet berbicara kepada dokter untuk segera mengoperasi istrinya apabila nanti ada kejadian di luar perkiraan.Ia tidak mau kehilangan salah satu di antara mereka.

Dan benar dugaannya,setelah Aluna masuk ke dalam ruang bersalin selama satu jam juga belum ada tanda-tanda bayinya lahir.

Pintu Ruang bersalin terbuka dan salah seorang suster muncul dan langsung di hampiri oleh Ethan

"Suami nyonya Aluna.."

"Sa..saya,sus,ada apa dengan istri saya?"tanya Ethan gugup

"Nyonya Aluna kesusahan melahirkan anaknya dan anda di minta masuk ke dalam"ucap susternya

"Ba..baik,sus"jawab Ethan dan buru-buru masuk membersihkan diri dan mengganti bajunya dengan baju steril.

Ia melihat istrinya sedang berusaha mengejan mengeluarkan anak mereka.Peluh nampak bermunculan di wajah Aluna yang sudah mulai pucat.

"Sayang.."bisik Ethan di samping Aluna "Aku di sini.."

"Mas,Luna...luna nggak kuat,bayinya belum bisa keluar"jawab Aluna

Ethan menggeleng "kamu harus kuat,kamu berjanji akan selalu menemani aku"ucap Ethan sambil mencium dahi Aluna lalu ia mendekat ke perut Aluna dan menciumnya.

"Nak,papa di sini..papa sedang menunggumu lahir ke dunia.Jangan terlalu lama ya,nak,mamamu sudah nggak kuat"

Air mata Ethan menetes melihat bagaimana Aluna sedang kesakitan melahirkan anaknya.Kakinya terbuka lebar dan dokter dengan siaga berada di depan kakinya.Tangannya mencengkram pinggiran ranjang dan ia mengejan mengeluarkan anaknya.

Ethan menggenggam tangan Aluna dan melap keringatnya,ia juga membantu dokter mendorong bayinya keluar.

"Aku berjanji,Na,aku akan selalu mencintai kamu selamanya"janjinya dalam hati saat ia melihat pengorbanan dan perjuangan Aluna melahirkan anak mereka.

"Nyonya,kepala bayinya sudah kelihatan..Ayo lebih kuat lagi"seru dokter wanita itu saat melihat kepala bayi mulai kelihatan.

"Ayo sayang"ucap Ethan sambil terus memegangi tangan Aluna

Kesempatan KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang