part 49

9.9K 478 18
                                    

Aluna duduk menatap ke cermin,dia menatap ke dalam cermin.Ia melihat seorang wanita yang begitu cantik memakai gaun pengantin wanita dengan make up sederhana dan memakai mahkota.Wanita itu bagaikan seorang ratu yang memakai gaun pengantin putih yang sangat cantik.

Aluna menahan nafas melihat gambaran wanita yang ada di cermin itu..yah dia melihat pantulan dirinya di dalam sana.

Ia memang cantik dan anggun seperti seorang princess.Ia tersenyum dan meraba pipinya yang bersemu merah.Pernikahan ini bukanlah yang pertama baginya karena ia pernah memakai gaun pengantin dan duduk bersanding dengan pria yang sama tapi dengan nama yang berbeda.

Sepuluh tahun yang lalu,ia menjadi pengantin wanita dengan memakai nama Alana dan sekarang ia menjadi pengantin dengan memakai namanya sendiri.Masih dengan mempelai pria yang sama tapi dengan perasaan yang berbeda.

Hatinya begitu bahagia sehingga ia berkali-kali tersenyum di depan kaca.

"Ciye..yang mau jadi pengantin ketawa sendiri terus deh...awas lhoo ntar mempelai pria nya takut,di pikirnya pengantin wanitanya cantik-cantik gila.."goda Reny yang saat itu masuk ke ruang make up Aluna.

Reny tersenyum melihat sahabatnya yang sangat ia sayangi begitu cantik di dalam balutan gaun pengantin yang sudah lama Aluna desain untuk dirinya sendiri sepuluh tahun yang lalu sebelum ia menggantikan Alana untuk menikah dengan Ethan.

Ia menyimpan desain itu bertahun-tahun yang lalu berharap suatu hari nanti Aluna bisa memakai gaun desainnya sendiri dan kini impian itu terwujud.Setelah sepuluh tahun berlalu dan mengalami banyak ujian dan kesulitan Aluna bisa memakai gaun desainnya sendiri yang Reny jahit diam-diam.

"Aku grogi,Ren.."ujar Aluna "nanti kalo aku salah ngucapin sumpah gimana?"

"Idiihhh...lebay deh,Na"ujar Reny dengan bibir mencebik. "Kan kamu udah pernah menikah dengan Ethan dan ini adalah mimpimu bukan?kamu bisa menjadi istri Ethan"

"Iya sihhh tapi aku deg-degan,Ren"ucap Aluna

Reny tersenyum dan memegang tangan Aluna lalu telapak tangan Aluna ia taruh di dada Aluna

"All is well..this is your dream,Aluna Xavier"ucap Reny "aku harap setelah ini kebahagiaan yang akan selalu mengelilingimu"

"Makasih,Ren,kamu sahabatku yang terbaik"ucap Aluna sambil memeluk tubuh wanita yang ada di depannya.

"Berjanjilah padaku,Na,kamu akan selalu bahagia.Jangan biarkan seseorang merebut kebahagiaanmu lagi ya"pinta Reny bersungguh-sungguh.

Aluna mengangguk..matanya berkaca-kaca terharu melihat kasih sayang Reny padanya.

"Jangan menangis"ucap Reny sambil tersenyum "nanti make up mu luntur"

Aluna tertawa "thank you,Ren"

Reny mengangguk dan menepuk-nepuk tangan Aluna yang ia genggam.

"Aku keluar dulu ya..tadi aku lihat Ethan ganteng sekali lho..gak nyangka kalo dia seganteng itu dan..tokcer sekali"bisik Reny sambil menekankan kata tokcer pada Aluna yang membuat Aluna tersipu malu.

Reny mengelus perut Aluna yang masih rata tapi sudah berisi keponakannya.

Minggu kemarin Aluna muntah-muntah dengan hebat di kantornya dan membuat Reny kuatir.Ia berlari menyusul Aluna yang memegangi wastafel setelah memuntahkan seluruh isi perutnya.

"Kamu sakit,Na?"tanya Reny sambil mengurut tengkuk sahabatnya dengan nada kuatir.Seminggu lagi pesta pernikahannya berlangsung dan sekarang calon pengantin perempuannya muntah-muntah dengan ngeri sekali.

Aluna mendongak setelah melap bibirnya,ia menggeleng "gak tau,Ren,perutku mual sekali mungkin aku masuk angin semalam aku malas makan"

"Ah kamu ini gimana seminggu lagi kamu mau jadi pengantin lho"ujar Reny sambil membantu Aluna berjalan ke mejanya "aku buatin teh manis ya biar agak enakan perutnya"

Kesempatan KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang