Part 47

11.3K 524 39
                                    

Ini udah tiga hari semenjak Ethan tertembak dan ia masih tidak sadarkan diri.Dokter sudah berhasil mengeluarkan peluru yang nyaris merobek organ dalam Ethan dan melubangi tulang rusuknya namun Organ dalam Ethan berhasil di selamatkan oleh tim dokter namun Ethan masih dalam kondisi kritis.

Mama Ethan yang pingsan saat Ethan tertembak itu pun perlahan membaik keadaannya setelah di omeli oleh ayahnya karena bisa pingsan beberapa kali dalam setengah jam.

"Mama ini sebenarnya kenapa sih kok pingsan melulu?bikin papa nambah bingung aja!"omel suaminya yang ikutan frustasi melihat keadaan istrinya yang jadi ratu pingsan mendadak.

Ia sudah cemas dengan keadaan anaknya yang masuk ke ruang operasi lima jam belum keluar-keluar ini di tambah lagi istrinya yang pingsan sadar terus nanya Ethan gimana terus pingsan lagi bikin dia nambah senewen.

"Mama kuatir dengan Ethan,pah"jawab istrinya sambil menangis "papa kok marahin mama?papa nggak tahu kan perasaan mama gimana?"

"Papa juga kuatir soal Ethan,papa juga bingung tapi papa nambah bingung kalo mama pingsan sadar pingsan lagi kayak gini"sahut suaminya tak kalah sewot.

Mamanya Ethan langsung otomatis menangis dengan keras mendengar jawaban suaminya.Puluhan tahun menikah suaminya gak pernah membentak bahkan mengomeli dirinya.

"Udah dong,mah,jangan nangis malu di lihat orang lain"ucap suaminya "Mikirin Ethan tuh belum selesai-selesai di operasi!"

"Makanya mama kuatir ama Ethan di tambah lagi papa udah nggak sayang lagi sama mama.Papa mulai suka mengomeli mamaa huaaa"

Papa Ethan menggaruk kepalanya yang tidak gatal.Baru kali ini ia sadar bahwa pria selalu salah di mata wanita di momen seperti ini.

"Baik..baik papa minta maaf..udah ya,mah,kita nungguin dokter keluar dari ruang operasi yah"

Mamanya menghapus air matanya dan mengangguk.Ia duduk dengan tenang menunggu anaknya sambil ia menghibur Aluna dan Thalia yang terus menangis di pelukan mamanya.

Raymundo pun tetap ada di samping Aluna,menghiburnya dan menjaga Aluna.Bahkan ia yang membelikan makanan untuk semua yang sedang menunggui Ethan.

Ia bahkan ikut giliran menjaga Ethan di ruang ICU.Ia berdiri mengamati tubuh Ethan yang masih tergolek dan di pasangi alat-alat kedokteran.

"Ethan,bangun..jangan tinggalkan Aluna dan anakmu "ucap Raymundo tulus "kau harus menjaga mereka berdua,aku tidak akan sanggup menggantikanmu menjaga mereka"

Ethan masih tertidur dan tidak membuka mata.

***

Aluna berjalan mendekati inkubator tempat bayi Alana di letakkan.Ia memandang bayi kecil yang di infus sana sini,bernafas dengan kesusahan.

"Suster,bolehkah saya memegang inkubator ini?saya ingin berbicara dengan keponakan saya ini"tanya Aluna

"Silahkan,nyonya,siapa tahu dengan kedatangan anda,bayi kecil ini bisa di selamatkan"jawab suster itu.Ia juga kasihan melihat keadaan bayi mungil yang tidak berdosa itu.

Aluna memegang inkubator kecil itu.

"Hai,nak,apa kabarmu?aku adalah saudara dari ibumu.Apakah kamu masih bermimpi indah,nak sampai kamu belum membuka matamu?"bisik Aluna sambil bergetar hatinya.

Entah mengapa melihat keadaan anak ini,ia merasa kasihan dan sayang sekaligus kepada anak bayi kecil ini.

Kecil,lemah dan tidak berdaya seperti itulah gambaran anak bayi itu di mata Aluna.Sosok makhluk hidup kecil yang tidak berani membuka matanya karena takut menghadapi kenyataan bahwa kedatangannya tidak diinginkan oleh ibunya sendiri.

Kesempatan KeduaOù les histoires vivent. Découvrez maintenant