part 32

14.5K 680 22
                                    


"Nak,kamu ada waktu nggak?" Tanya budhenya saat Aluna sedang duduk di depan laptop

Aluna mengangkat wajahnya memandang budhe nya "waktu?kapan budhe?"

" ya terserah kamu aja nak yang penting nggak ganggu kerjaan kamu"

"Emang budhe mau kemana?"tanya Aluna sambil tersenyum

" budhe ingin ke makam ayahmu,budhe ingin sekali bertemu dengan ayahmu walaupun cuma batu nisannya"

Senyum Aluna menghilang dan wajahnya berganti sendu sesaat mengingat ayahnya.Ayah yang menyayanginya dan selalu menghiburnya walaupun ia tidak dapat bersama dengannya sepanjang waktu.

"Uhm...kalau hari ini bagaimana budhe?"tanya Aluna sambil tersenyum

" tapi kamu kan lagi kerja,nak,gak usah buru-buru nanti saja kalau kamu ada waktu senggang nggak apa-apa,nak"

Aluna menggeleng "Luna juga kangen dengan papa,budhe,Luna siap-siap sebentar yah sekalian jemput Thalia di sekolah lalu kita ke sana langsung"

Wajah budhe nya berubah riang "baiklah budhe siap-siap yah"

Aluna mengangguk lalu mengemasi pekerjaannya dan berganti pakaian.Mereka menjemput Thalia dan langsung meluncur ke makam ayahnya.

"Kita mau kemana sih,ma?"tanya Thalia saat mobil mamanya meluncur di daerah yang tidak ia kenal.

"Kita akan ke makam opa xavier,Thalia"jawab mamanya sambil fokus menyetir mobilnya membelah jalanan jakarta.

"Opa xavier itu siapa mama?"

"Opa Xavier itu papa nya mama"

"Oh begitu ya.." sahut Thalia "um..tapi opa xavier itu baik ya mama sama kayak opa Thalia?"

"Iya baik dong...opa Xavier juga opa nya Thalia jadi opa pasti baik juga sama cucunya yang cantik ini tapi opa Xavier hanya bisa memandang Thalia dari surga"

Mata Thalia membesar "dari surga?oh...opa xavier udah sama Tuhan ya,ma?"

Aluna mengangguk

"Ah...padahal Thalia mau kenalan dulu"ucapnya menyesal

"Thalia kalau doa jangan lupa sebut nama opa xavier ya biar opa semakin sayang sama Thalia"

"Kan opa belum pernah ketemu Thalia darimana opa bisa sayang Thalia?kan opa belum liat Thalia gimana orangnya.Kata om Ethan kalau nggak kenal maka nggak sayang gitu katanya ma.."

"Owh.."

Aluna kehabisan kata-kata menjawab ucapan putrinya itu.Dia sama seperti Ethan kalau udah ngomong susah di bantah.

Sama kayak kemarin,dia tiba-tiba datang teriak-teriak di kantor memanggilnya sampai di usir security pun dia tetap aja keukeuh berdiri di depan kantor bikin malu sampai Aluna terpaksa menemuinya dengan sebal.

"Ngapain sih teriak-teriak?"tanyanya sebal "malu-maluin aja"

"Beli minum yuk..kering nih tenggorokanku manggil-manggil kamu daritadi.Kamu kenapa sih nggak keluar pas denger nama kamu,aku panggil??"

"Aku emang gak mau keluar kok.."

"Tapi akhirnya hati kamu tergerak kan oleh kesungguhan hatiku makanya kamu ada di hadapanku sekarang"tukasnya cepat sambil menarik tangan Aluna ke mobil.

"Ih lepasin..lepasin nggak!!!"

"Nggak"sahutnya sambil terus menyeret Aluna berjalan ke mobilnya.

"Aku nggak mau..." tolak Aluna sambil menyentakkan tangannya sehingga terlepas dari genggaman tangan Ethan.

Ethan berhenti dan mendorong tubuh Aluna ke mobilnya lalu ia menguncinya dengan lengannya.

Kesempatan KeduaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang