part 25

17K 862 40
                                    

"Oma"panggil Thalia begitu keluar mobil mamanya.Ia langsung menghambur keluar dan berlari menubruk oma nya yang sudah menunggu di depan pintu.

"Thalia sayang"oma nya merangkul dan menciumi cucu kesayangannya "kok ngabarin oma nya mendadak sih?"

"Iya,oma,Thalia kangen sama oma dan opa"jawab Thalia sambil tersenyum "Thalia bawa kue kesukaan oma dan Al"

Setelah mencium pipi omanya,Thalia langsung berlari menubruk opanya dan berjinjit ingin mencium pipi opanya.Opanya tertawa dan menggendong tubuh cucunya

"Wo..opa yang tambah tua atau Thalia yang nambah gendut ini"goda opanya

Thalia tertawa "Thalia nambah gendut,opa,kerjaan Thalia cuma makan tidur nonton tivi dan main dengan Thal"

"Kenapa nggak ke butik oma?bantuin oma jualan?"

Bibir Thalia mengerucut "Thalia nggak suka di butik oma..Thalia lebih suka di kantor opa,gambar-gambar rumah"

"Emang Thalia udah bisa bikin rumah?"tanya omanya sambil membawa masuk semua pemberian Thalia "ayo nak masuk.."

"Sini biar Luna yang bawakan,ma"ujar Aluna sambil meraih semua tas belanjaan mama mertua nya upss...mantan tepatnya hehe

"Nggak usah,nak,mama aja yang bawa kamu masuklah..mama gak masak kesukaan kamu abisnya kamu sih ngabarin nya mendadak"ujar mamanya "gini deh mama gak sempat ngapa-ngapain"

"Ih mama..Luna suka apapun yang mama kasih ke Luna,walaupun nggak ada makanan,mama berdiri di depan pintu nungguin Luna datang aja Luna udah bahagia banget,ma"

Mama Ethan meletakkan kotak makanan di meja makan dan tersenyum menoleh ke Luna.

"Kamu sudah mama anggap anak kandung mama jadi sudah sewajarnya mama nungguin anaknya pulang"jawab mamanya "kalau saja kamu dan Ethan baik-baik mama nggak mengijinkan kamu tinggal pisah ama mama".

Mamanya memandang berkeliling "rumah ini terlalu besar untuk mama dan papa,mama lebih suka kalian tinggal di sini apalagi anakmu itu cerewetnya melebihi orang sekampung"

Aluna tertawa mendengar ucapan mamanya dan ia mendekat ke arah mamanya lalu ia meraih tangan wanita baik hati itu.

"Terima kasih ya mama..karena mama udah sayang sama kami seperti ini.Tanpa mama dan papa kami tidak tahu seperti apa nasib kami"

Mamanya menepuk-nepuk tangan Aluna yang ada di genggamannya,ia tersenyum memandang wanita muda di depannya ini.

"Kami lah yang berhutang banyak padamu,nak"ujar mamanya sambil menghela nafas.

Seandainya anaknya bisa mengambil keputusan yang benar saat itu,mungkin mereka sudah bahagia memiliki menantu seperti Aluna.Terkadang nyonya Osvaldo menyesali keputusan anaknya dulu dengan menyanggupi permintaan ayah mertuanya untuk tidak akan pernah menceraikan anaknya.Seandainya Ethan saat itu langsung menceraikan Alana dan menikahi Aluna.Ah..kenapa hidup putranya menjadi rumit seperti ini??

Mereka makan siang di selingi celotehan Thalia yang selalu membuat oma dan opanya tertawa terpingkal-pingkal dengan geli.

"Oh ya nak,ngomong-ngomong tumben sekali kamu datang mendadak begini nak?"tanya mamanya sambil menyendok sayur ke piringnya

Aluna tersenyum salah tingkah "anu,ma.."

Papanya yang sedang bersuap-suapan dengan Thalia jadi menoleh ke arah putrinya ini.

"Anu apa nak?ngomong aja gapapa,nak"ujar mamanya sambil memandang Aluna heran.Tumben sekali Aluna salah tingkah begitu.

"Anu,ma..ini tentang mas Re temen Luna yang tempo hari pernah Luna ceritakan itu"

Kesempatan KeduaWaar verhalen tot leven komen. Ontdek het nu