19. Perlakuan Hangat

4.6K 431 4
                                    

~~~~~

Selamat membaca
Monggo enjoy

~~~~~

NCT 127 – No Longer

~~~~~

“Bercandanya bikin sayang, sayangnya cuma bercanda.”

~~~~~

“Wih roman-romannya ada yang baru pecah duren nih.”

Bughh

Sebuah boneka beruang beruang seukuran manusia mendarat sempurna di atas wajah Jojo, menimpa wajah tampannya yang seakan masih tampan walaupun menggunakan ekspresi jelek. Pemuda itu menatap dengan senyuman polos, mengedipkan sebelah matanya guna menggoda sang sepupu yang tengah menggerutu.

“Bisa diem nggak.”

“Yang bilang tuh Mommy mbak, dia bilang ke aku katanya si mbak Venna lagi belah duren gitu.”

“Bisa diem nggak,” ucap Venna sekali lagi.

“Karena aku penggemar berat durian, ya kali aku nggak mau yakan. Yaudah aku bilang aja ke Mommy gitu, iya Mom aku ke tempatnya mbak Venna nanti aja, kalau sekarang takutnya nanti ganggu malah nggak enak.”

Sosok perempuan yang tengah membereskan alat-alat make up miliknya itu mulai tidak tahan, dia sudah sesabar ini menghadapi Jojo, anak ini memang perlu diberi pelajaran. Dengan tangan terkepal gemas, Venna mulai bangkit dan berjalan menghampiri sang sepupu yang sangat jail itu. “Mbak udah nggak tahan yah mbak ma- Jojo!”

Venna berteriak kesal melihat Jojo menunjukkan wajah dewasa yang sangat tidak dia sukai, dia tahu benar jika pemuda tampan di depannya ini sedang menjahilinya. “Stop it Jo!”

“Nggak mau wlee…”

“Ah iya mbak lupa, apa sih yang buat di pinggiran tuh?”

“Apa?”

Venna mengeluarkan sebuah novel limited edition bergenre aksi milik sang sepupu yang kebetulan dia terima, tindakannya tersebut tak luput dari pandangan Jojo, membuat sang empu melototkan mata dengan tidak percaya. “Mbak Ve jangan main-main yah,” peringat Jojo dengan menunjuk Venna.

“Nggak mau wlee…”

Tidak lama setelah itu terjadi aksi kejar-kejaran diantara keduanya, berlarian mengelilingi rumah dengan teriakan menjengkelkan. Saling menyumpah serapahi satu sama lain, bahkan semua nama hewan di kebun binatang itu juga di bawa-bawa. Suara ponsel yang terbuka membuat Venna berhenti, berbalik dan menatap Jojo dengan kesal.

“Balikin ponsel mbak.”

“Nggak mau.”

“Jojo, mbak mohon balikin ponsel mbak sekarang juga.”

“Nggak mau wlee…”

“Jaran,” desis Venna dengan kesal. Jika sebelumnya tadi Jojo mengejar Venna, sekarang Venna lah yang mengejar Jojo.

Tingkah laku Jojo dan Venna hanya ditanggapi dengan helaan nafas kasar dari sang ibu dan bibi, kedua saudari itu menatap anak-anak mereka dengan malas. Sudah bertahun-tahun hidup bersama nyatanya tidak bisa membuat mereka dewasa, sama seperti dahulu disaar mereka masih kecil.

“Venna kok disini lagi mbak, udah dapat izin dari suaminya?”

Rosa menyelesaikan acara meneguk tehnya, mengangguk sebentar mendengar pertanyaan sang adik. “Sudah, Kuncoro sudah mengizinkan Venna untuk kembali bekerja dengan normal.”

KuncoroWhere stories live. Discover now