20. Adu Domba

4.2K 398 11
                                    

~~~~~

Selamat membaca
Monggo enjoy

~~~~~

WayV – Yeah Yeah Yeah

~~~~~

“Kamu berbohong? Nggak papa aku percaya, namanya juga cinta.”

~~~~~

Seperti yang orang tua katakan, tidak ada yang bisa menebak cinta. Cinta bisa datang dari mana saja, datangnya cinta bisa dari orang yang tak terduga. Jika dulu dia berfikir menikah adalah salah satu cara untuk mengukungnya, menikah hanya akan menambahi bebannya, dan bla bla bla segala pikiran buruk tentang dunia rumah tangga. Venna akan merubah pola pikirnya, menikah tidak seburuk itu.

Jika dulu dia akan bangun di jam mendekati sholat subuh, maka sejak kejadian malam pertama di rumah mertua yang memalukan itu, Venna tidak ingin mengulanginya. Berusaha bangun setengah jam lebih awal dari jam sholat subuh sebenarnya, melawan rasa kantuk yang menyerang tubuh. 

Bukan dering alarm yang membangunkannya kali ini, melainkan panggilan telepon berkali-kali dari seseorang yang sangat dia kenal. Membuatnya memukul udara dengan kesal, menyumpah serapahi sosok tersebut.

“Ini masih jam setengah tiga ya sayang, mau minta apa,” ucap Venna dengan lemas.

“Yaampun gue tuh mau tanya mbak, siapa yang mimpin sholat subuh ini, Mas Kuncoro kan?”

Venna dengan perlahan mendudukkan tubuh, bersandar pada kepala ranjang dan membenarkan letak selimut sang suami. “Ya mbak gak tau, coba nanti tanya sendiri deh.”

“Aduh gue gak enak mbak.”

“Gak enak kenapa, pasir aja dibilang enak gitu.” Venna tidak berbohong, semasa kecil dia dan Jojo sering memakan berbagai hal yang menurut mereka menarik mata. Dari mainan warna-warni, boneka hingga pasir pantai yang berada di tanaman hias.

“Tapi ini beda posisinya mbak, tanyain dong!”

Helaan nafas keluar dari bibir Venna, perempuan itu tersenyum singkat melihat sang suami yang terusik dengan suaranya. “Tanya sendiri ah, udah gede masa begini aja gak berani. Mbak ngantuk mau tidur.”

Decakan heran terdengar dari seberang sana, yang sebenarnya beradi di bawah kamarnya ini. Jojo memang sangat menyebalkan.

“Habis kerja rodi ya mbak?”

“Shhhttt anak kecil gak boleh tau.”

“Ih awas aja kalau gue udah nikah, gue videon kasih ke lu mbak.” Jojo mengucapkan itu dengan perasaan kesal, mematikan panggilan telepon dengan sepihak, membuat Venna tidak bisa menyembunyikan kekehannya. Menggelengkan kepala melihat tingkah laku Jojo yang mudah digoda.

“Ada hal lucu apa.”

“Eh?”

Perempuan cantik itu menolehkan kepala dengan kaget, menunduk dan menatap sosok sang suami yang tengah menatapnya dengan pandangan sayu. Menahan rasa kantuk yang menyerang, lihatlah mata sipit yang berkedip lucu itu. “Yaampun maaf ya mas jadi kebangun, tidur lagi gih,” ucapnya dengan menepuk bahu Kuncoro.

“Hm.”

“Hm?”

“Never mind.”

Venna mengerucutkan bibir merasa kesal, namun tidak menolak ketika bantal yang berada di atas pahanya di pindahkan dan diganti dengan kepala sang suami. Kuncoro merengsek masuk memeluk Venna, menjadikan kaki Venna sebagai gulingnya.

KuncoroWhere stories live. Discover now