40. King Of Heart

7.2K 431 45
                                    

~~~~~

Selamat membaca
Monggo enjoy

~~~~~

WayV - King Of Hearts

~~~~~

"Tidak ada hal yang lebih indah di dunia selain sosok keluarga."

~~~~~

Hiduplah dengan sederhana di usia dewasa, menjadi seseorang yang gila akan akan duniawi tidak selamanya indah. Kita menjadi budak dunia, kita menjadi bahan landasan seseorang menyepelekan orang lain, kenapa kita melakukannya? Kita sama-sama manusia, tidak ada yang berbeda dari kita semua. Tukang becak, pedagang, pengusaha, polisi, menteri hingga presiden pun akan duduk setara saat berhadapan dengan Tuhan. Lalu apa yang kita banggakan saat ini?

Uang? Kekuasaan? Atau seseorang yang mampu menyempurnakan keadaan?

Jika diberi pertanyaan seperti itu maka Venna lebih memilih opsi ketiga, dia sudah memiliki banyak uang untuk saat ini, sedangkan kekuasaan sangat tidak menarik di matanya. Hidup damai bersama orang-orang yang di sayangi mampu mampu membuat hidupnya lebih berwana.

Venna masih mengingat dengan jelas kejadian 3 tahun yang lalu dimana dirinya benar-benar dibuat kacau oleh kesalahannya sendiri. Berperang batin hingga mengakibatkan dirinya harus mengeluarkan sang anak dengan kondisi prematur. Rasa terimakasih dia curahkan sepenuhnya kepada sang pencipta alam semesta, memberikan kehidupan yang layak bagi sang putra hingga saat ini. Perempuan itu benar-benar takut akan sosok sang suami, memegang teguh janjinya yang tidak akan membantah sepatah kata apapun ucapan sang suami jika itu tidak melenceng dari hal wajar.

"Duduk di belakang nenek Kak, Kakak sudah besar."

Perdebatan kecil terjadi antara ayah dan anak, tidak mau mengalah satu sama lain dan lebih mementingkan ego sendiri. Venna menolehkan kepala ke belakang, menatap putranya dengan pandangan lembut saat melihat wajah putih itu cemberut. "Ayo duduk sini sama bunda."

Raut wajah Kenzo Kuncoro Subagyo berubah riang, balita itu diangkat oleh Kunti untuk berpindah di pangkuan Venna. Venna yang tengah hamil anak kedua itupun tidak merasa kesusahan karena memang perutnya belum besar, perempuan itu baru pulang dari klinik untuk memeriksa apakah benar jika dirinya tengah hamil lagi. Mendapat kabar gembira dari sang dokter membuat ibu mertua dan suaminya bahagia.

Menundukkan kepala ke bawah guna mengecup kening Kenzo. "Kakak punya adik baru."

Venna mulai berceloteh dengan Kenzo, bercerita banyak hal dan disahuti oleh sang ibu mertua yang senantiasa menjahili anaknya, membuat Kenzo menyandarkan kepalanya di dada sang ibu dengan manja.

"Uluh uluh manja banget cucu nenek," ucap Kunti mencubit pipi Kenzo. Balita itu semakin marah dan memiringkan kepala menghadap jendela, mendesah pelan saat rasa kantuk menghampiri dirinya.

"Kenzo beratnya berapa sih Ve, ibu angkat tadi kok berat banget."

"Dua puluh dua kilo Bu."

"Masyaallah sayang kamu pasti keberatan," ucap Kunti dengan khawatir.

"Nggak berat Ibu, nggak papa kok."

Venna berucap dengan tenang, mengusap rambut hitam legam milik sang anak dengan sayang. Kenzo nyatanya tidak bisa tidur, hanya menatap jendela kaca dengan malas. Balita itu menegakkan tubuh, menyikap jilbab yang dipakai sang ibu dan menepuk dada Venna dengan lucunya. "Nenen Bun...."

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Jun 30, 2022 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

KuncoroWhere stories live. Discover now