11 | Selalu tentang Masa Lalu

2.7K 205 53
                                    

Senandung pelan sengaja Alara keluarkan

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Senandung pelan sengaja Alara keluarkan. Tangannya terlihat menelusuri meja yang terletak di dekat jendela. Sesekali ia melirik pada Zargan yang sepertinya akan bersiap menuju kamar mandi. Alara penasaran dengan file penting yang dimaksud. Namun, Zargan tak memberikan celah sedikit pun baginya untuk mengetahui apa isi di dalamnya.

Saat Zargan masuk ke dalam kamar mandi. Alara memberi jeda sekitar 10 detik, memastikan kembali bahwa laki-laki itu tak akan keluar. Setelah dirasa cukup, Alara membukanya secara perlahan. Namun, sial, Zargan mengambil alih benda itu tanpa aba-aba.

"Gue tahu dari gerak-gerik lo, Ra."

Alara berbalik. Posisinya kini seolah tersudutkan di tepian meja. Hingga akhirnya helaan napas diikuti kerucutan bibir menyambut Zargan. Sementara laki-laki itu memilih untuk meletakkan file di dalam laci yang jelas kuncinya tak akan pernah diberikan kepada Alara.

"Itu isinya apa, sih?"

"Sesuatu yang berharga."

"Lebih berharga dari gue?"

"Lebih berharga lo, sih, tapi tetep file ini juga berharga."

Zargan kembali pada Alara yang sedang duduk pada meja belajar dengan kedua kaki saling mengayun. Laki-laki itu meletakkan masing-masing tangannya di sisi tubuh Alara, hingga membuat perempuan itu mematung. Ya, jarak mereka nampak cukup dekat hingga perempuan itu berusaha untuk memundurkan posisi duduknya meski rasanya tidak nyaman.

Zargan mengulas senyuman, tipis, tetapi entah bagaimana caranya jantung Alara seakan berdesir. Hangat sekaligus dingin bercampur menjadi satu. Tidak, Alara tidak bisa berada pada posisi seperti ini untuk jangka waktu yang lama. Perempuan itu lantas menggeleng pelan dan mengalihkan pandangan ke arah lain. Namun, dengan sigap Zargan menarik dagu Alara-memaksanya untuk tetap berada pada posisi yang sama.

"Gue mau mandi, nanti kita tepati hukuman yang gue bilang waktu di sekolah."

Alara menelan salivanya dengan susah payah, matanya terlihat membelalak. Jadi, Zargan tidak main-main dengan perkataannya itu?

Melihat wajah panik sekaligus pucat milik Alara. Zargan lantas terkekeh lucu, kemudian memilih untuk menjauhkan tubuhnya. Memberi ruang bagi Alara untuk bisa bernapas bebas, tanpa berusaha menahan segala macam perasaan aneh yang mungkin saja sedang dirasakannya saat ini.

"Siap-siap, ya, Sayang. 5 kali ngomong nggak sopan berarti 50 kali ciuman."

"Gue nggak main-main, dan lo nggak bisa menolak."

Alara mengendurkan tubuhnya saat Zargan sudah sepenuhnya masuk ke dalam kamar mandi. Perempuan itu berteriak tertahan karena takut terdengar oleh Zargan. Wajahnya nampak panik dengan tubuh yang sibuk bergerak ke segala arah.

"Nggak! Gue nggak boleh biarin ini terjadi!"

Alara menyentuh bibirnya sembari memandang pada cermin rias. "Bisa jontor bibir gue!"

Zargan ; ANNOYING HUSBAND ✔Where stories live. Discover now