41 | Pangeran Kecil

4.1K 175 17
                                    

Butuh waktu sekitar 3 bulan sampai proses sidang banding selesai dan beruntungnya, bukti-bukti yang dilampirkan berhasil diterima sehingga Zargan terbebas dari hukuman

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Butuh waktu sekitar 3 bulan sampai proses sidang banding selesai dan beruntungnya, bukti-bukti yang dilampirkan berhasil diterima sehingga Zargan terbebas dari hukuman.

Meskipun Alara tidak berhasil menjebloskan Guntur ke dalam penjara, tetapi setidaknya Kenzo berhasil mendekam di penjara atas kasus pemerkosaan dan sabotase yang dilakukannya.

Zargan merebahkan tubuhnya di atas kasur empuk yang sudah lama tidak pernah ia rasakan. Namun, teriakan dari Alara berhasil mengejutkannya dan membuat Zargan langsung bangkit.

"Zargaan!"

"Bantuin aku! Perut aku sakit banget, aku kayaknya mau lahiran."

"Apa?! Lahiran? Di sini?"

"Bentar-bentar." Bukannya segera membantu Alara, Zargan justru sibuk mondar-mandir, seolah ia bingung harus melakukan apa sekarang. Tidak lama kemudian, ia datang dengan membawa selimut. Namun, Alara langsung menjambak rambut Zargan saat laki-laki itu menutupi kakinya dengan selimut.

"Ke rumah sakit! Emang kamu dukun beranak?! Sok mau bantuin aku lahiran di sini!"

"Oh, iya! Bener!" Zargan meraih ponsel dari saku celananya, menghubungi ambulans agar lebih cepat sampai, mengingat Jakarta sering kali mengalami kemacetan yang pastinya akan menghambat mereka untuk bisa sampai di rumah sakit bersalin.

Alara menggerutu pelan, sepertinya mendekam di penjara membuat Zargan menjadi sedikit bodoh. Setelah beberapa saat, sampailah mereka di ruangan yang akan menjadi saksi lahirnya sosok baru di antara mereka. Saking paniknya karena ia belum pernah berhadapan langsung dengan perempuan yang akan melahirkan, Zargan sampai lupa mengabari orang tua Alara ataupun Shellena.

Zargan sengaja menggenggam tangan Alara, berusaha untuk memberikan Alara dukungan karena ia tahu, rasanya pasti sakit. Sesekali, Zargan juga menerima remasan dari kuku Alara pada bagian tangannya. Lebih parahnya lagi, kuku Alara tampak seperti kuku harimau, panjang-panjang.

Setelah membutuhkan perjuangan, suara tangisan bayi terdengar mengisi ruangan serba putih, sementara Alara bisa menghela napas lega. Tubuhnya tampak lemas dengan keringat membanjiri wajahnya. Zargan mengambil alih bayi berjenis kelamin laki-laki dari tangan dokter.

Zargan juga sebenarnya tidak terbiasa menyentuh bayi yang benar-benar baru lahir, tetapi ia berusaha untuk berhati-hati. Senyuman tampak menghiasi bibir Zargan, kemudian ia mendekatkan mulutnya pada telinga mungil bayi tersebut. Zargan melantunkan azan pada telinganya. Setelah selesai, Zargan menatap Alara yang sejak tadi hanya diam. Namun, gelengan dari Alara membuat Zargan mengerti dan menyerahkan bayinya pada suster untuk dibersihkan karena tubuhnya masih dipenuhi darah.

Zargan duduk pada kursi yang tersedia di samping Alara, tidak ada raut bahagia yang terpancar dari wajah Alara. Lantas, Zargan mengelus puncak kepala Alara dengan lembut, menyingkirkan sedikit rambut yang menempel pada sisi wajahnya akibat keringat yang masih belum sepenuhnya hilang.

Zargan ; ANNOYING HUSBAND ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang