17 | Kecurigaan Zergan

2.7K 166 22
                                    

"Zargan dan kawan-kawan, kita boleh ikut makan di sini, nggak?" Shellena memulai pembicaraan, yang sontak saja membuat kelima cowok itu menoleh dan menatapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Zargan dan kawan-kawan, kita boleh ikut makan di sini, nggak?" Shellena memulai pembicaraan, yang sontak saja membuat kelima cowok itu menoleh dan menatapnya. 

"Boleh, dong, sini ayang duduk di sebelah aku."

Shellena tersenyum lebar dan langsung mengambil posisi duduk di dekat Galen, sementara Alara masih diam sembari memegang nampan yang di atasnya terdapat mie ayam kesukaannya beserta minuman dingin. Tidak ada tempat kosong lagi, selain kursi yang berada tepat di sebelah Zargan. Ia menoleh ke berbagai arah, seolah mencari keberadaan seseorang. Zargan yang sadar dengan pergerakan Alara akhirnya bersuara dan berhasil membuat perempuan itu mengalihkan pandangan.

"Mau sampe kapan lo berdiri di sana?"

"Oh, iya. Ini mau duduk." 

Mengingat waktu istirahat hanya 30 menit dan perutnya juga sudah mulai mengeluarkan suara-suara menyebalkan, Alara pun akhirnya memutuskan untuk duduk di sebelah Zargan. Lantas, tangan laki-laki itu menahan pergerakan Alara saat perempuan itu ingin menambahkan satu sendok penuh sambal. Hal itu tentunya membuat Alara menoleh, keduanya saling bertatapan dalam jarak yang cukup dekat. Mungkin juga mereka sudah menjadi perhatian para penghuni kantin, yang kemudian bisa menjadi gosip.

"Nggak boleh makan yang pedes-pedes, takut bayinya kenapa-kenapa."

"Nggak ada larangan, Zar."

"Iya, tapi jangan banyak-banyak, takut nanti anaknya bermulut pedes kayak bundanya."

"Ih, sembarangan aja! Mulut gue nggak pedes!"

"Ya, udah, kalo nggak pedes gue mau cobain, dong."

Alara yang paham dengan maksud dari perkataan Zargan, lantas memukul lengan atas milik Zargan hingga menimbulkan tawa menyebalkan dari sang empunya. Tak berselang lama, Alara memilih untuk menunduk saat menyadari tatapan teman-teman Zargan tertuju padanya. Pipi Alara langsung bersemu, pasti mereka mendengar kalimat yang dilontarkan oleh Zargan karena memang suaranya lumayan keras.

"Jadi pengin nikah muda juga nggak, sih? Mau ngapain aja juga udah halal."

"Mana calon lo, Nan? Jomlo, kok, gaya-gayaan mau nikah muda!" 

"Sombong amat lo, Gal! Putusin aja, Shell, Galen bukan cowok baik-baik. Dia pernah transmigrasi."

"Gue nggak pernah transmigrasi. Gue asli Jakarta."

"Itu, loh, yang kayak Mas Luna. Dulunya cowok terus jadi cewek, kalo lo kebalikannya."

"Transgender, bodoh!" kata mereka, serempak.

"Kompak amat lo pada, kayak paduan suara."

"Yah, maaf, Zar. Gue nggak sengaja, biar gue bersihin."

Perhatian mereka seketika teralihkan. Dilihatnya Gabriela—cewek lumayan populer di SMA Cakrawala yang sudah mengincar Zargan sejak lama. Namun, tak pernah sekalipun mendapatkan perhatian dari Zargan karena hanya Alara yang terlihat menarik bagi Zargan. Dia cantik, bahkan sedikit lebih cantik dari Alara, tetapi penampilannya yang terlalu berlebihan untuk ukuran anak SMA membuat Zargan tidak berminat dengan Gabriela.

Zargan ; ANNOYING HUSBAND ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang