39 | Flashback

2.3K 136 13
                                    

"Ra, lo makan dulu, dong

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

"Ra, lo makan dulu, dong. Zargan sempet nitipin lo sama gue, kasihan juga bayi lo kalo nggak dapet asupan gizi dari ibunya." Zergan berusaha membujuk Alara untuk makan, tetapi perempuan itu masih saja enggan menuruti rayuan dari setiap orang.

"Alara."

Perempuan itu berdecak pelan, tatap mata yang semula hanya tertuju pada dinding di hadapannya, kini beralih pada Zergan. "Gue nggak perlu dititipin ke siapa pun, gue bukan barang. Yang gue butuhin sekarang cuma Zargan, bukan orang lain yang diminta Zargan buat jagain gue."

"Dulu waktu lo belum bisa menerima Zargan juga sama, 'kan? Lo nggak butuh Zargan dan cuma butuhnya gue."

"Iya, gue emang egois, tapi gimana sama Zargan di sana? Gue bisa makan enak, sedangkan dia pasti makanannya yang nggak enak. Bisa jadi juga sampe sekarang Zargan belum makan, gue bisa tidur di atas kasur yang empuk, pake AC, ada selimut, ada bantal. Zargan gimana? Cuma tidur di lantai yang dingin. Gue nggak mau enak-enakan di sini, sedangkan suami gue menderita di dalam penjara."

"Iya, gue tahu, tapi ini bukan cuma soal diri lo doang, Ra, tapi juga anak lo."

"Nggak peduli. Gue juga nggak pernah mengharapkan dia ada."

Alara mengubah posisinya menjadi menghadap Zergan yang berada di sebelahnya. Ia menyingkirkan selimut yang semula menutupi bagian kakinya.

"Rem motor Zargan nggak berfungsi, padahal sebelumnya aman-aman aja. Gue yakin banget, ada orang yang emang sengaja merusak rem motornya. Ditambah lagi, Zargan balapan di luar arena, bukannya sekarang kalian udah punya tempat khusus buat balapan? Kenapa tiba-tiba si Guntur minta buat balapan di luar arena? Padahal dia juga tahu gimana risikonya. Lagian, dulu yang pernah tertangkap polisi juga, anak gengnya dia, 'kan?"

"Yang ada di dalam pikirannya Zargan sekarang itu selalu aja, tanggung jawabnya cuma bisa dilakukan dengan cara dipenjara. Bagi dia, membayar denda segitu nggak akan cukup buat menghilangkan rasa bersalahnya. Jadi, gue nggak akan tinggal diam kalo ada yang berani mengusik suami gue. Ini bukan sepenuhnya kesalahan Zargan, tapi juga orang yang menyabotase motornya. Kalo Zargan bisa dipenjara, seharusnya dia juga iya."

"Gue mau lo bantuin gue buat nyari tahu, Gan. Kita punya waktu 14 hari buat mengumpulkan semua bukti, kemudian kita akan minta Zargan melakukan banding, dan bukti-bukti itu, bisa kita jadikan kekuatan saat sidang banding."

"Gimana? Lo mau bantuin gue? Demi kembaran lo juga."

Anggukan dari Zergan, berhasil membuat Alara tersenyum senang. Ia langsung berdiri, mengambil cardigan dari lemari, sedangkan Zergan, masih diam di atas tempat tidur seraya menatap Alara yang tampak langsung bersemangat.

"Ayo, sekarang."

"Makan dulu kali, Ra."

"Kata bayinya, nanti aja, yang penting bundanya bisa cepet-cepet bebasin papanya dari penjara."

Zargan ; ANNOYING HUSBAND ✔Where stories live. Discover now