Part 35

22.9K 1.6K 109
                                    

Binar sedang tiduran di ruang keluarga sambil menonton televisi ketika Nanda muncul dan mengagetkan. Binar yang sudah tahu kedatangan Nanda sama sekali tidak terkejut. Pria itu sempat bersenandung ketika melewati ruang tamu jadi Binar sudah tahu kalau pria itu pulang. Malam ini Nanda pulang terlambat lagi namun pria itu sempat pulang selepas magrib lalu pergi lagi setelah menyerahkan makam malam pada Binar. Nanda juga memberitahukan kalau dia akan pulang telat jadi Binar tidak perlu menunggunya seperti dua hari yang lalu.

"Kok udah pulang?"

"Jadi?" Nanda duduk di samping Binar yang sedang tiduran. Tangannya dengan cepat mengambil remote lalu mengganti siaran televisi. Pria itu baru berhenti mengganti siaaran ketika menemukan stasiun televisi yang menayangkan acara berita.

Binar mendengus. Padahal tadi dia sedang menonton sebuah movie bagus tapi Nanda dengan seenaknya mengganti ke tayangan lain. Tapi ya mau bagaimana lagi karena televisi itu Nanda yang punya. "Kenapa Abang gak pulang nanti aja pas aku udah tidur?"

"Urusan Abang udah selesai. Lagian ngapain Abang lama-lama di luar kalau di rumah ada istri cantik nan lucu yang bikin kangen terus." Kata Nanda. Tangan pria itu mengambil salah satu snack Binar kemudian membuka kemasannya. Binar yang tahu langsung merebutnya kembali.

"Jangan ambil. Kemarin Abang marah-marah pas aku beli."

Keduanya memang sempat berbelanja kesebuah super market yang jauh dari lingkungan kompleks mereka. Nanda membeli kopi sachet dan buah-buahan dengan jumlah banyak sebagai persediaan. Saat melewati rak penuh makanan ringan Binar tidak sanggup menahan dirinya untuk mengambil sebanyak mungkin Snack yang dia sukai. Nanda mengomel panjang lebar tentang bahayanya mengkonsumsi makanan ringan terus menerus bahkan pria itu sempet menolak untuk membayarnya.

"Beli juga pakek duit Abang. Kok kamu larang-larang." Tangan Nanda merebut kembali Snack tadi di tangan Binar.

"Kemarin bilangnya jangan beli, itu tidak sehat, nye nye nye. sekarang kok dimakan juga."

"Karena Abang sayang istri, sayang anak juga makanya Abang makan. Biar kamu kebagian dikit aja. Abang gak mau makanan pennuh perasa, pemanis, pewarna dan pengawet masuk terlalu banyak ke tubuh h kamu. Apalagi kamu lagi hamil begini, dek. Ambil satu lagi!" Nanda menunjuk kearah salah satu Snack yang tergeletak di samping Binar. Binar memberikannya dengan cara melempar.

"Pindahin lagi ke film yang aku liat tadi." Binar bangkit duduk. Tangannya mencoba menjangkau remote dari tangan Nanda namun pria itu malah menyembunyikannya ke belakang tubuh.

"Sebentar."

"Aku bosan."

"Kamu udah nonton dari tadi. Udah jam 22.00, dek. Tidur!"

"Bang Nanda! Aku gak ngantuk. Bosan liat berita terus." Binar merengek. Dia sudah tidur seharian untuk mengusir rasa bosannya karena di rumah terus. Akibatnya mata perempuan itu masih sangat segar di jam segini. Tangannya terus mencoba merebut remote dari Nanda.

"Jangan ganggu. Kamu streaming di laptop Abang aja. Hush sana!" Usir Nanda.

"Dimana?" Sepertinya streaming film di laptop lebih menyenangkan daripada menonton televisi yang penuh tayangan iklan. Kali ini Binar menuruti keinginan Nanda.

"Di kamar. Kamu bawa kesini juga boleh." Nanda kembali fokus ke layar TV.

Binar segera pergi ke kamar Nanda. Menghampiri meja kerja pria itu lalu mengambil laptop disana. Perempuan itu langsung mendesah kecewa ketika menemukan bahwa Nanda menggunakan password di laptopnya. Bina langsung mematikan kembali dan membawa laptop ke bawah. Perempuan itu berpapasan dengan Nanda di tangga. Sepertinya pria itu akan kekamar.

Broken Touch (Tamat)Wo Geschichten leben. Entdecke jetzt