TLL 58 : Horse?

2.5K 180 7
                                    

TLL
The Light Of Life

Puluhan Ribu pasukan Ottoman sudah siap berangkat menuju ibukota. Pasukan ottoman itu terbagi menjadi tiga. Dibawah kepemimpinan Ednan, Jane dan Farqi. Pasukan Hirah juga sudah siap dibawah kepemimpinan Zian dan Darius. Tentunya pemegang kendali seluruh pasukan ada di tangan Arshya.

Jaeer masih setia berada di dekat Arshya tidak peduli apapun keadaan Rajanya itu.

Jangan tanya Aryan yang tidak ingin beranjak dari Qashm, bocah itu benar-benar jatuh cinta pada tempat yang didatanginya ini.

"Tapi Perdana Menteri, Raja Persia itu tidak akan kalah bukan?" Perdana Menteri tersenyum pada Raja kecilnya.

Berpikir akhirnya sang Raja bertanya pertanyaan yang ada sangkut pautnya dengan masalah yang tengah mereka hadapi. "Raja Arshya sebelumya tidak pernah kalah dalam pertempuran. Dia ahli strategi yang baik dan cakap dalam mengambil keputusan bahkan Iskandar Agung belum menyerang Persia sampai saat ini, padahal kondisi Persia sendiri cukup kacau dan Raja Arshya mampu mempertahankan kerajaan nya dengan baik" Aryan mengangguk paham.

"Aku penasaran dengan Ratu Persia" Perdana Menteri tersenyum mengerti. "Dia Ratu yang sangat mempesona, anda akan menyukainya saat bertemu dirinya" Aryan menggeleng pelan.

"Aku akan menyukai putrinya, bukan ibunya. Sebaiknya aku berdoa agar yang keluar dari perut Ratu Persia benar-benar seorang Putri. Cepat ibadah sana, doakan ratuku". Selalu polos seperti biasanya.

* * *

Arshya berjalan lebih dahulu. Pasukan yang sudah siap bertempur itu langsung berlayar. Tidak ingin menunda waktu lebih lama lagi. Ingin segera meraih kemenangan, merebut kembali tahta yang pernah terenggut.

Berlayar, kapal-kapal besar yang jumlahnya ratusan itu sudah mulai berlayar. Sorak-sorak haus akan pertempuran terdengar dari para prajurit Hirah dan Ottoman.

Benar-benar siap mempertaruhkan segalanya dalam pertempuran yang akan segera mereka hadapi.

Mengambil jalur memotong, hanya butuh beberapa jam sampai mereka berhasil mendarat di Ibu Kota. Menyiapkan pasukan sesuai rencana yang sudah disusun.

Darius dan Farqi maju lebih dulu, menyusup dan membuka benteng perbatasan. Memudahkan para pasukan masuk dan menghancurkan pasukan Persia yang membelot. Sebagian pasukan perbatasan bahkan langsung membuang senjatanya begitu melihat Arshya.

Menangis meraung melihat pemimpin mereka yang masih hidup.

Memberi semua informasi yang diketahuinya. Membantu Arshya sebisa mungkin.

"Jadi Pasukan Mesir ada di Persia?" Arshya mengambil kesimpulan dari apa yang sudah dijelaskan prajurit-prajuritnya yang secara sukarela langsung membelot pada Arshya.

Helaan nafas Arshya terdengar. "Perubahan Rencana". Ujar pria itu membuat pemimpin pasukan langsung saling menatap khawatir.

Terlebih Jaeer yang sangat terkejut mendengar ada Putri Mesir di istana Persia.

Putri yang pasti akan membunuhnya dan membunuh Sael jika dia tau Sael adalah istrinya.

Entah mengapa Jaeer merasa amat cemas.

"Pernah mendengar strategi kuda troya Jaeer?"


HegaEca

The Light Of Life [TAMAT]Where stories live. Discover now