TLL 17: Love Is Revealed

48.6K 3K 80
                                    

TLL 17

The Light Of Life

Hening, ruangan besar itu terasa hening di tengah kegelapan. Jaeer masih berlutut menunggu sepatah kata yang akan keluar dari bibir tuanya, entahlah tapi ia merasa tuanya itu tengah marah padanya.

"Em wanita kehormatan?, jadi ada posisi seperti itu di istana ini?" Jaeer tanpa sadar mengangkat kepalanya membuat Arshya semakin memelototi dirinya menahan amarah.

"Jadi kau menawari gadis itu sebagai pengganti farezja-ah siapa lah itu" Jaeer sedikit tersenyum dan kali ini ia mengangkat kepalanya dengan tenang. "Jadi Anda mengetahui semua itu dari nona Shava?" Arshya menghela nafas kasar "dia menyebut dirinya sendiri pelacur jika dia bersedia untuk posisi itu, dan dia sangat marah padaku. ITU SEMUA SALAHMU" Jaeer sedikit tersenyum 'seperti biasa, semuanya salah hamba yah'.

"Maaf tuanku tapi Shava sedikit bodoh-" tanpa dosa Arshya menyela "dia memang bodoh, tidak perlu sungkan" Jaeer sedikit mengagguk. "Yah untuk ukuran gadis bodoh seperti dirinya bukan hanya tidak mungkin tapi mustahil ia mengerti maksud ucapan saya kecuali ada orang lain yang memberi tahukanya". Arshya tampak menyadari, kemarahan membuat dirinya tertular virus bodoh dari gadis yang ingin dimilikinya itu.

"Tapi perkataanmu menyebut dirinya bodoh sedikit keterlaluan Jaeer, bagaimanapun dia wanita yang akan berada di atas ranjangku jadi jaga ucapanmu"  Jaeer tersenyum dan mengagguk 'saya memang selalu salah' Arshya tampak tersenyum. "Tingkahnya sedikit dibuat-buat saat kembali sadar dan hanya ada satu orang yang terus bersamanya saat ia sadar, entah apa yang telah orang itu cekoki pada wanitaku tapi aku tau ia ingin memilikinya" Arshya akhirnya bangkit.

"Jaeer dimana putri Carla, aku punya sedikit urusan dengannya" Jaeer tampak bangkit "mari saya antar tuan" mereka segera bergegas menuju kamar sang putri seperti keinginan raja Arshya.

*      *      *      

Langkah kaki pangeran Asghar terhenti tepat didepan pintu aula. Pria itu sedikit menghela nafas dan membuka pintu melihat beberapa penjaga dan sang Raja yang tengah duduk sambil membaca petisi yang dikirim rakyat dan menterinya di berbagai wilayah.

"Raja Arshya" pangeran Asghar menunduk memberi hormat dan tersenyum pada Arshya setelahnya. "Ada apa?" Tanya Arshya langsung pada intinya membuat senyuman di wajah Asghar seketika lenyap.

"Saya ingin meminta imbalan atas apa yang sudah saya lakukan, bukankah perbatasan timur masih menjadi wilayah Persia karena saya?" Arshya menaruh petisi yang tengah dibacanya dan menatap tajam kakaknya tersebut.

"Aku meminta budakmu yang bernama Shava Zayba, putri dari pengkhianat Persia mantan Perdana Mentri Bahman Jal menjadi miliku, dengan kata lain bebaskan dia". Arshya sedikit terkekeh mendengar ucapan kakaknya.

"Jadi kau kesal saat aku merebutnya di rumah bordir, ahh kau berusaha menjadikannya mainanmu saat itu bukan?" Mata Asghar terpejam sesaat "awalnya aku pikir juga begitu. Tidak masalah kehilangan satu mainan karena aku bisa mendapatkan mainan baru tapi, aku salah. Aku terus memikirkannya, aku kira aku begitu karena tertarik pada fisiknya namun lagi-lagi aku salah". Kepalan ditangan Arshya mulai menguat seiring ucapan Asghar.

Tanpa mengelak, tanpa berdusta pada diri sendiri Asghar mengakui semua rasa yang tumbuh di hatinya. Salah satu keputusan tersulit dalam hidup adalah saat kamu harus berjuang untuk mempertahankan cintamu dan berusaha agar cintamu tidak terlepaskan dan dilepaskan.

"Melihatnya menderita karenamu, melihatnya hampir mati karenamu membuatku ingin membunuhmu". Asghar tersenyum meski beberapa penjaga tampak sudah mengeluarkan pedangnya. "Aku sudah terikat olehnya, kau yang hanya menjadikannya sebagai mainan bisakah kau berikan dia padaku? Aku akan sangat berterima kasih jika kau mau memberikan mainanmu itu padaku Arshya" kepalan ditangan Arshya semakin menguat.

The Light Of Life [TAMAT]Where stories live. Discover now