TLL 11: Runaway Aimless

48K 3K 35
                                    

TLL 11

The Light Of Life

Pagi sudah menjelang namun kegelapan masih terasah dalam ruangan dengan penerangan seadanya itu secara pekat. Entahlah, meski kegelapan menyelimuti dan mencengkeram kuat tempat ini, sosok dua gadis tampak tidak terusik sama sekali. Seakan mereka terbiasa dan menyukai kegelapan itu sendiri.

Shava terus menggigit bibir bawahnya sambil sesekali menghela nafas di tengah pekerjaannya merapikan piring. Gadis itu sungguh membuat Sael jengkel lantaran tingkah anehnya saat ini.

Terkadang Shava menggerutu marah, terkadang juga gadis itu mengumpat kesal. Tidak ada yang tau apa yang tengah dipikirkan otak kecilnya. Tapi yang jelas, Sael merasa muak dan tidak tahan dengan tingkah laku Shava yang memang menyebalkan.

Mungkin jika sehari tidak masalah, namun ini sudah berhari-hari Shava seperti itu. Jelas kesabaran Sael sudah mencapai batas. "Kau ini sebenarnya kenapa si?" Sael sedikit meninggikan suaranya kala itu membuat Shava sedikit menoleh namun tidak menghiraukan pertanyaan Sael padanya.

"Yak, kau dengar pertanyaanku?" Shava kembali menoleh namun tidak mengatakan apapun dan malah hanya menghela nafas pelan. "Beberapa hari lalu kau tidak tidur di kamar pelayan kan, jangan-jangan kau dan Raja..." Shava langsung menoleh dan memelototi Sael seakan aibnya baru saja di bongkar.

Sael masih menatap Shava seperti mengatakan 'kau sudah tertangkap basah'. Shava menjadi bingung hendak menjawab apa.

"Tidak aku ha-" ucapan Shava jelas percuma bagi Sael karena mendapati tingkahnya macam ini, Sael sudah tau apa yang terjadi. "Sudahlah aku tidak akan beritahu siapapun jadi tenang saja" Shava kembali menggeleng "itu tidak seperti yang kau pikirkan" kali ini Sael balik menatap Shava "memang apa yang kupikir kan?"

Shava berdehem pelan "tidak ada, sudahlah kita kan harus kerja" tampaknya Sael tidak ingin mendebat Shava, hingga gadis itu hanya diam dan menganggap percakapan mereka telah usai.

"Malam ini" Shava menoleh tidak mengerti ucapan Sael, "malam ini saja" Shava semakin tidak mengerti dan menatap Sael dengan tatapan penuh tanya.

"Kau sungguh punya banyak harta kan?" Shava mengangguk mengiyakan pertanyaan Sael, "malam ini saja kita melarikan diri" Shava sedikit binggung tidak mengerti mengapa bisa secepat ini.

"Malam ini, seorang Putri yang akan menikahi Raja akan tiba ditanah ini. Tidak akan ada yang sadar jika dua pelayan tidak berguna melarikan diri bukan. Tentunya mereka akan sibuk dengan urusan mereka menyambut Putri itu" Shava sedikit tertunduk, entahlah dia senang jika akan melarikan diri namun seperti ada yang mengganjal jika dirinya pergi.

Ini semua hanya ilusi, perasaan aneh ini juga ilusi. "Baiklah, malam ini" Shava tersenyum senang lalu mengangguk seolah ia baru saja kembali dalam kenyataan.

*     *     *

Persiapan tampak sangat hebo sejak pagi tadi. Makanan, hiasan, tarian untuk penyambutan, semuanya disiapkan dengan sangat teliti dan sempurna.

Para pelayan juga prajurit berlalulalang seakan hari ini merupakan hari yang begitu istimewah. Yah, bagaimanapun juga pernikahan antara Raja Persia dengan Putri dari daratan Eropa akan menjadi penyatuan besar dua kerajaan yang saling menguntungkan.

Shava dan Sael hanya saling menatap saat mereka dihadang pengawal didepan gerbang dengan membawa sebuah keranjang besar kosong ditangan mereka.

"Apa-apaan ini?" Sael tampak pura-pura emosi. "Apanya yang apa? kau tidak boleh keluar, itu peraturan" Sael tampak berdecak pinggang setelah memberikan keranjang besar itu pada Shava hingga membuat gadis itu kesulitan membawanya.

The Light Of Life [TAMAT]Kde žijí příběhy. Začni objevovat