TLL 1: The Charm Is Tied Darkness

84.5K 4.7K 66
                                    

      TLL 01

The light Of Life

Bahaya yang mungkin akan mengubah hidupnya..

Mata gadis itu terpejam, mengigiat kejadian beberapa jam lalu yang amat disesalinya.

*     *     *

"Shava saatnya makan" wanita yang bernama Javneh itu tersenyum lembut saat memasuki kamar putrinya. "iya ibu" jawab Shava yang langsung keluar kamarnya dan menuju meja makan.

Duduk diantara meja makan, keduanya tampak memilih keheningan menikmati makanan mereka.

Ibu Shava memecah keheningan terlebih dahulu. "Ayahmu sudah tertangkap beberapa minggu lalu, itulah yang ibu dengar dari para pedagang di pasar" Shava tampak tidak terusik dan masih melanjutkan makanya.

"Tapi kau tenag saja, tidak ada yang tau bahwa kita adakah keluarganya jadi semua akan baik-baik saja"Javneh terlihat menengkan putrinya meski putrinnya sendiri sama sekali tidak terlihat ketakutan.

"Dia bahkan bukan keluarga kita, jadi ibu tidak perlu cemas begitu" Shava tampak angkat bicara meski topik ini sama sekali tidak ingin dibahasnya.

"Kita tinggal di perbatasan Turki, jadi mungkin raja Persia tidak akan mengusik kita karena dia jelas tidak tau dengan kita"Javneh masih berbicara lembut pada putrinya.

"Kenapa ibu mau menjalani hidup seperti ini?" pertanyaan itu sukses mebuat Javneh menghentikan kegiatanya dan menatap Shava lembut. "Ayahmu menyelamatkanku, jadi disaat dia memintaku untuk hidup seperti ini aku tidak akan menolaknya" Shava mengagkat wajahnya menatap ibunya sediki prihatin.

"Berhenti memanggilnya ayahku, aku bahkan tidak yakin bahwa dia ayahku". Mungkin Shava tidak sadar akan ucapanya. Ucapan yang secara gamblang membuat Javneh ibu Shava menitihkan air mata.

"Aku memanglah seorang pelacur, tapi aku tau mana ayah dari putriku". Shava tersadar akan kesalahnya, ia sama sekali tidak bermaksud demikian.Gadis itu bangkit dari kursinya menghamiri sang ibu dan memeluknya erat "maaf, aku tidak bermaksud begitu"Javneh mengelus pelan lengan Shava.

Seorang wanita berumur yang masih terlihat begitu menarik itu tampak balas memeluk putrinya. "Aku hanya terlalu membeci kenyataan bahwa  pria itu adalah ayahku" Shava semakin mempererat pelukanya, "tapi siapa sangka? Aku begitu beruntung mendapatkan ibu sepertimu" Javneh tampak tersenyum mendengar penuturan putrinya.

Shava kembali ke kursinya setelah ia rasa ibunya sudah sediki tenang."Mungkin raja Persia itu akan mengejar kita ibu, jadi aku pikir kita harus segara pergi dari sini"Shava melanjutkan makanya yang juga dilakukan oleh ibunya. "Kehancuran pria itu bukan berarti kehancuran kita" Shava masih menyuarakan pikiranya.

"Kita tidak bisa pergi dari rumah ini"jawab Javneh pelan. "Aku tau aku akan menjadi beban bagimu, tapi kita bisa pergi saat malam datang. Lagipula raja Persia itu tidak akan menyadari status kita secepat itu kan?" Shava tampak memberikan putih telur ke piring ibunya.

"Kecuali wanita itu mengatakan tentang keberadaan kita" gumam Javneh pelan membuat Shava menatap ibunya intens. "Itu benar, dia tidak akan mungkin mau hancur sendirian. Dia akan membawa kita pada kehancuran yang sama seperti dirinya." Jawab Shava pelan.

Javneh langsung menuju kamar putrinya, membuka lemari pakian disana dan mengeluarkan beberapa pakaian juga beberapa pakaian. Shava yang melihat tampak binggung dengan apa yang dilakukan ibunya. "Ibu tau kau takut pada sinar mentari tapi kita tidak bisa menunggu sampai malam tiba, karena itu pasti akan sangat terlambat" tanpa bertanya, Shava langsung mengagguki perkataan ibunya.

The Light Of Life [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang