TLL 2: Run Away From The Sun

69.9K 4.2K 55
                                    

TLL 02

The Light Of Life

Hawa diluar rumah tampak semakin panas. Shava, gadis itu telah dirantai bagai binatang ternak dan di tarik kasar oleh salah seorang prajurit membuat jeritak kecil lolos dari bibirnya yang sudah di tutupi cadar.

Berdiri di ambang pintu, Shava tampak ragu untuk keluar dari rumah itu. Terlebih lagi jika harus keluar meninggalkan ibunya dan juga keluar dalam keadaan mentari yang masih berada di puncak.

"Cepat jalan" salah seorang prajurit menarik rantai yang mengikat leher dan tangan Shava kasar.

"Bagaimana dengan ibuku?" Arshya, pria itu tampak menoleh saat gadis yang akan dibawanya menatap jasad ibunya yang sudah terkapar kaku. "Kuburkan wanita itu dengan layak" perintah sang Raja langsung dituruti oleh para prajurit membuat hati Shava lebih tenang barang hanya sedikit.

"Ayo pergi" tarikan kembali dilakukan prajurit itu pada rantai yang membelegu leher dan lengan Shava namun kembali mendapatkan penolakan gadis itu.

"Aku tidak bisa pergi" ujar gadis itu cukup kasar "apa lagi sekarang?" Tanya Arshya sambil menatap gadis dihadapanya tajam namun yang ditatap malah menunduk memperhatikan sepasang sepatu yang melekat dikaki cantiknya.

"Mataharinya masih bersinar" gumam gadis itu pelan hingga Arshya terkekeh dibuatnya. "Kau harus mencari alasan yang lebih masuk akal gadis bodoh" Arshya menarik lengan gadis itu pelan hingga melewati pintu.

Nafas Shava tampak memburu begitu ia melihat sinar matahari yang terpapar langsung kematanya. "Ibu" gumam gadis itu yang menghentikan langkahnya, membuat Arshya menatapnya binggung.

"Aahhh, ibu tidak. Bukan aku, bukan aku yang melakukanya" gadis itu semakin mengguraukan hal-hal tidak jelas yang semakin membuat Arshya keheranan melihat tingkahnya.

Shava menarik lenganya kasar dari genggaman Arshya, berjongkok lalu menutup telinganya kasar. "Bukan aku" gadis itu semakin meracau tidak jelas "tidak aku bilang bukan aku, BUKAN AKU" Shava tampak semakin histeris dan hal itu membuat kaitan pada cadarnya akan terlepas.

Sebelum kaitan itu terlepas, tepat sebelum kaitan cadar itu terlepas. Arshya menahanya dengan tanganya sendiri dan membetulkan letak kaitan cadar Shava dengan lembut.

"Bukan aku" gumaman pelan Shava masih terdengar. "Aku tidak melakukanya, Anna aku tidak melakukanya" Shava masih histeris meski saat ini Arshya sedang menariknya berdiri.

Shava memejamkan matanya saat ia dipaksakan untuk berdiri sejajar di hadapan Arshya. Matanya terbuka perlahan, hal pertama yang dilihatnya adalah bola mata biru terang yang terpampang jelas di depanya. Sampai mata itu kembali terpejam, menandakan ketidak sadaran gadis itu lagi.

Beruntung, sebelum tubuh gadis itu menyentuh tanah Arshya sudah meraih tubuhnya dalam dekapanya. Mengangkat tubuh Shava lembut bagai tanpa beban, dan memasukanya ke dalam kereta kuda bersama dirinya.

Raja Arshya, pria itu menidurkan Shava di pangkuanya lalu membuka cadar Shava dengan lembut, memperhatikan wajahnya yang tampak terpahat sempurna.

Mata Shava tampak berkedut resah dan tanganya terangkat hingga menyentuh pakaian Arshya dibagian dada yang kemudian diremasnya kuat saat suara mengigaunya mulai terdengar.

"Itu bukan salahku, kumohon jangan buang aku" gadis itu meneteskan air matanya "Ibu maafkan aku. Tolong jangan buang aku" remasan pada tanganya semakin kuat membuat Arshya tersenyum kecil menatap tingkah gadis dihadapanya.

Pria itu mendekat dan menghapus jejak air mata di pipi Shava dengan lembut lalu bibirnya mendekat pada bibir Shava.

'Pada akhirnya aku tidak kuat menahannya, terlebih lagi saat hidangan selezat ini berada tepat dihadapanku' –Arshya.

The Light Of Life [TAMAT]Where stories live. Discover now