TLL 24: Opportunity And Sacrifice

31.2K 2.3K 44
                                    

TLL 24
The Light Of Light

Shava berdiri menatap putri Carla yang juga terhenti saat melihat Shava dihadapanya. "Kau tidak akan bisa lari" Shava tampak berkata tanpa mengalihkan pandangannya dari mata sang Putri yang tampak semakin sayu seolah memohon padanya.

Pria di samping Carla hendak maju menyingkirkan Shava yang menghalangi dirinya. Namun, Carla tampak mencegah dengan menahan lengan pria itu.

"Raja Arshya tidak pernah membiarkan buruanya pergi, bagaimana bisa kau membuat kesalahan besar semacam ini" Shava seolah masih tidak percaya atas semua tindakan sang Putri terhadap dirinya.

"Aku tidak punya pilihan, kau pikir aku akan tetap hidup jika terus disini? Aku tidak peduli soal hidupku tapi aku peduli pada hidupnya". Carla mengelus pelan perutnya membuat Shava seolah memang tidak punya pilihan lain selain membantunya.

Shava mendekat dan menatap pria yang amat dicintai Carla itu. "Jika kau tidak bisa menyelamatkan mereka berdua, aku yang akan membunuhmu". Carla sedikit terkejut mendengar ucapan Shava dan melihat tindakannya yang tiba-tiba meraih lengan ayah dari bayi yang dikandung oleh sang putri dan meletakannya di leher Shava sendiri, membuat kain cadar di wajah Shava sedikit robek akibat tajamnya pedang sang kekasih.

Tidak butuh waktu lama Arshya berhasil menemukan mereka yang tampak sudah mengatur posisi dengan putri Carla di tengah dan dua belas pengawal yang mengelilinginya, tidak lupa dengan sang pria pujaan hati sang putri yang berdiri paling depan dengan seorang gadis yang menjadi sandra.

"Shava" Shava tampak meringis saat pedang di lehernya semakin menyentuh kulit membuat degup jantungnya semakin terpompa cepat.

"BERANINYA KAU" pria itu tampak tersenyum seolah menemukan tambang emas dalam genggamannya.

Putri Carla melihat ke lain arah seakan tidak mau melihat kemarahan yang terpancar dari mata Arshya yang jelas akan terlihat menakutkan dan menyeramkan.

"LEPASKAN WANITAKU" pria yang mengarahkan pedang pada Shava semakin tersenyum lebar lalu mengecup pelan pipi Shava membuat sorot tajam mata Arshya semakin menggila.

"Apa yang anda lakukan sama dengan membunuh diri anda sendiri tuan" Jaeer yang tiba-tiba muncul tampak mendekat sambil melemparkan gulungan.

"Anda akan dibebaskan dari hukum Persia dan anda bisa pergi tanpa syarat sekarang juga" pria itu menyuruh anak buahnya melihat isi gulungan yang memang sesuai dengan apa yang dikatakan oleh Jaeer.

"Kau pikir kami bodoh?" Arshya tanpa sadar mengepal kuat tangannya hingga kuku tajamnya menancap pada kulitnya sendiri dan mengalirkan darah segar disana.

Kaki Arshya melangkah membuat Shava yang menanggung akibatnya hingga pedang dilehernya berhasil menggores, membuat darah terlihat mengalir disana.

"Akh" Shava meringis sakit saat cengkraman dan pedang dilehernya berhasil menggores kulit. "AKAN KUBUNUH KAU SIALAN" Arshya semakin menggeram marah menyaksikan hal memuakan itu di depan matanya.

"Siapkan kapal untuk kami berlayar dan aku akan melepaskan pelacur cantikmu di dermaga raja". Arshya tampak berusaha mengatur nafasnya agar sebisa mungkin terlihat lebih tenang.

"Siapkan kapal Jaeer" Arshya berkata tanpa memalingkan tatapan mematikannya yang terarah pada pria itu.

Beberapa saat kemudian tatapan sang Raja Persia tersebut melembut saat menatap gadisnya yang tarlihat menahan perih. "Dia bukan pelacurku. Dia wanitaku, cintaku. Shava Zayba dia adalah calon ratuku".

Shava terdiam, tidak percaya sang Raja Persia berani mengatakan hal semacam itu dihadapan banyak orang.

Mengungkapkan hal yang paling dibenci sekaligus hal yang membuat jantung Shava terpompa cepat. Terlalu cepat hingga tetesan air mata tak terasa membasahi pipinya dan membuat cadar tipis itu mulai basah karenanya.

The Light Of Life [TAMAT]Where stories live. Discover now