10 | Hold Me Tight

8.2K 456 38
                                    

Hari ini weekend dan Denis menghabiskan waktunya di apartemen bersama Diana dan putrinya. Pagi-pagi sekali Denis membuka matanya dan menemukan Diana tengah membersihkan kamar yang mereka tempati. Diana tidak menyadari jika dia sudah bangun, perempuan itu fokus mengelap kaca dan menaiki kursi agar bisa leluasa mengelap kaca paling atas.

Berjalan pelan tanpa menimbulkan suara, Denis memeluk Diana dari belakang, tidak peduli jika wajahnya bersentuhan dengan bokong Diana. Niat hati membuat Diana terkejut, justru dirinya lebih terkejut ketika tubuh Diana limbung dan belum sempat mengelak, mereka terjatuh dengan posisi Diana menduduki pahanya. Ah, lebih tepatnya bokong Diana bersentuhan dengan asetnya membuatnya mengerang.

Apalagi baju terusan selutut yang Diana kenakan tersingkap sehingga memperlihatkan paha mulus Diana. Disela ringisannya Denis berusaha mengendalikan dirinya yang gagal fokus.

"Denis, aku minta maaf. Aku gak tahu kamu ada di belakang aku."

Diana berpindah ke samping Denis, membantu Denis duduk namun dengan segala ide cemerlang yang melintasi pikiran Denis sehingga Denis bukannya duduk. Denis justru meletakkan kepalanya di paha Diana yang sontak membuat Diana mengubah posisi duduknya agar kepala Denis tidak sakit. Kedua tangan Denis memeluk Diana dengan wajah yang disembunyikan di perut Diana.

"Kepala aku sakit," adu Denis seraya mengarahkan tangan Diana mengusap kepala bagian belakangnya. Denis mendusel-duselkan wajahnya ke perut Diana yang sedikit berlemak. Tiga minggu Diana tinggal bersamanya dan putrinya di apartemen, perempuan itu perlahan membaik bahkan saat makan tidak terlihat takut atau gemetar seperti sebelumnya. Diana menjadi berisi dan Denis selalu dibuat gemas dengan Diana.

"Maafin aku. Aku gak sengaja," Diana mengusap kepala Denis dan memijitnya pelan dengan raut khawatir. Tanpa Diana sadari Denis menahan senyumnya.

"Kayaknya seharian ini aku harus tiduran terus. Kepalaku sakit banget."

"Iya kamu tiduran aja jangan kemana-mana. Lagian sekarang weekend. Kalau mau makan biar aku bawakan ke kamar."

Meski kesulitan, Diana berusaha melepas pelukan Denis dan memapah Denis ke tempat tidur. Diana menyelimuti Denis dan hendak mengambilkan sarapan untuk Denis namun Denis menahannya. Belum sempat Diana membuka suara, tubuhnya sudah jatuh dalam pelukan Denis yang kemudian Denis melingkarkan kakinya pada tubuh Diana sehingga Diana tidak bisa bergerak. Wajah Denis berada di leher Diana dan mengendus pelan membuat Diana menggeliat.

"Kamu di sini jangan kemana-mana."

"Tapi aku mau---"

"Kepala aku pusing, kamu jangan banyak  bicara."

"Tangan aku kotor habis bersihin kaca. Aku cuci tangan sebentar, ya?" Diana berujar lembut, meski kesusahan Diana berusaha menggerakkan tangannya untuk mengusap kepala Denis.

"Gak apa-apa kotor yang penting kamu jangan kemana-mana."

Diana menghela nafas panjangnya dan memilih diam sehingga terjadi keheningan diantara mereka. Diana membiarkan Denis terus memeluknya dengan kekhawatirannya pada Denis yang katanya pusing karena habis terjatuh dan kepalanya membentur lantai cukup keras.

Hari ini di apartemen hanya ada Denis dan Diana karena semalam Denis membawa Chika ke rumah salah satu sanak saudara Denis. Katanya Denis ingin Chika mengenal keluarga besar Denis sehingga Denis memutuskan Chika menginap di rumah sanak saudara Denis. Hanya satu malam berhubung hari ini Chika libur sekolah. Nanti malam baru Denis kembali menjemput Chika karena besok kembali masuk sekolah.

"Diana."

"Kenapa? Masih pusing?"

Cup

Diana memekik ketika Denis mencium lehernya kemudian menyesapnya cukup lama membuat Diana meremas baju Denis.

Hold Me TightWhere stories live. Discover now