20 | Hold Me Tight

5.6K 295 13
                                    

Tersenyum sinis, Denis menatap Papa Diana meremehkan. Tanpa mengatakan apapun, Denis membaringkan Diana ke brankar kemudian memanggil dokter untuk menangani Diana. Selagi dokter menangani Diana, Denis ditarik Papa Diana meninggalkan ruang inap Diana.

Denis menatap datar orang tua Diana yang menatapnya emosi dan kekecewaan.

"Bagaimana bisa kamu tega melakukan semua ini pada Diana?"

Mama Diana mendekati Denis dengan tatapan berkaca-kaca, penuh kesedihan dan kekecewaan.

"Tante mempercayai kamu menjaga Diana. Tante bahkan sampai melarang suami Tante buat ambil Diana dari kamu. Tante juga memarahi suami Tante karena sudah menemui Papa kamu untuk memberitahukan jika kamu membawa Diana pergi. Tante senang setelah melihat Diana seperti hidup kembali dan kembali tersenyum saat bersama kamu dan anak kalian. Tante percaya kamu orang baik dan sekarang Tante harus menelan semua kepercayaan yang pernah Tante berikan ke kamu. Kamu bukan menjaga Diana melainkan merusaknya. Untuk yang kedua kalinya kamu merusaknya. Diana pernah menjadi korban pelecehan dan Tante tidak bisa membayangkan setakut apa putri Tante saat kamu melakukannya."

Tangis Mama Diana pecah di hadapan Denis yang berwajah datar. Denis sama sekali tidak berpengaruh pada kalimat panjang dan tangisan pilu Mama Diana, tangisan seorang Ibu yang memikirkan putrinya.

"Diana menikmatinya dan kami melakukannya berkali-kali."

"Berani-beraninya kamu!"

Denis menghindar saat Papa Diana hendak memukulnya. Denis menepis kasar tangan Papa Diana dan mendorong Papa Diana menjauh darinya.

"Tangan kotor Anda tidak pantas mengenai wajah Saya."

Papa Diana menggeram, matanya memerah dan memancarkan kemarahan.

"Kembalikan putriku! Aku tahu kamu hanya bermain-main dengannya. Sebelum kamu membuangnya, kembalikan Diana pada kami!"

"Mengembalikannya pada Anda? Kapan saja Saya akan melakukannya. Tetapi, apakah putri Anda mau kembali bersama Anda?"

Papa Diana terdiam dan wajah kerasnya menjadi lesu. Papa Diana yang awalnya menatap Denis marah kini menatap Denis memohon.

"Kembalikan Diana. Jangan sakiti dia. Dia cukup terluka selama ini. Kamu sudah merusaknya untuk kedua kalinya, apa kamu belum puas? Kamu memiliki segalanya, jadi kumohon kembalikan putriku. Jika kamu merasa Diana belum menerima karma karena telah menyakitimu, kamu salah. Diana sudah menerima karmanya, jauh lebih menyakitkan darimu! Dia menjadi korban pelecehan dan aku juga turut andil dalam setiap rasa sakitnya. Aku ...."

"Apa yang Anda maksud turut andil dalam setiap rasa sakitnya?"

Denis menarik kerah baju Papa Diana. Tatapan Denis begitu tajam dengan rahang mengeras.

"Katakan! Anda turut andil dalam sakit seperti apa?!"

"Lepaskan suamiku!" Mama Diana melepas tarikan Denis pada kerah suaminya, namun Denis mendorong Mama Diana menjauh.

"Jangan ikut campur! Seharusnya Anda diam sebelum Anda juga merasakan kekejaman Saya."

Denis melayangkan tatapan tajamnya pada Mama Diana. Melupakan sopan santunnya, Denis kembali menatap Papa Diana dan memaksa Papa Diana untuk mengatakan semuanya. Semua yang ingin Denis ketahui.

"Apa perlu Saya membuat Anda mengatakannya dengan sendiri?"

"Aku akan mengatakannya asalkan kamu mengembalikan Diana kepada kami."

Denis semakin menguatkan tarikannya hingga Papa Diana memekik.

"Katakan atau Saya akan melakukan sesuatu yang tidak bisa Anda lupakan."

Denis terdiam, menikmati wajah tersiksa Papa Diana. Denis masih bersabar, menanti Papa Diana membuka suara.

"Sepertinya Anda memang ingin mendapatkan kejutan dari Saya. Baiklah, setelah ini jangan salahkan Saya jika Saya membawa Diana lebih jauh dari Anda. Apalagi Diana juga tidak mau bertemu bahkan kembali pada Anda. Saya akan membuat kalian tidak ...."

"Aku menyiksanya."

Papa Diana memotong perkataan Denis yang mampu membuat Denis terdiam dengan tatapan tajam yang tak kunjung meredup.

"Menyiksanya?"

"Setelah Diana mempermalukanku karena telah merusak acara Riko dan Renata, aku menyiksanya. Aku memukulnya, mengurungnya di gudang tanpa aku tahu bahwa pada saat itu dia baru mendapat pelecehan dari rekan kerjanya. Kondisinya sangat kacau pada saat itu tetapi aku menyeretnya paksa memasuki gudang dan kembali memukulnya hingga meringkuk di pojokan dengan tangis memilukan. Aku melukainya, bukan hanya fisik tapi batinnya dan saat itu aku menelan penyesalan karena tiga hari aku mengurungnya di gudang, aku menemukannya tidak sadarkan diri, dia menyayat nadinya. Diana nyaris merenggang nyawa andai aku tidak cepat membawanya ke rumah sakit. Diana pernah melakukan percobaan bunuh diri dan beruntungnya masih bisa diselamatkan. Tetapi, mentalnya tidak bisa diselamatkan. Dia depresi, trauma dan tidak memiliki semangat untuk melanjutkan hidupnya. Saat kamu datang dan menanyakan keberadaan Diana, aku memiliki harapan padamu karena sejak kedatanganmu Diana yang selalu takut untuk makan bahkan meminum obatnya justru melakukannya. Sejak kamu datang menemui Diana dan Diana mau diajak bicara, aku sebagai Papanya yang pernah memberinya luka merasa bahagia karena putriku perlahan bangkit. Seharusnya aku tidak terlalu berharap kepada kamu dan tidak terlalu mempercayaimu karena pada akhirnya kamu juga menghancurkannya. Kamu menghamilinya. Apa kamu sengaja melakukan semua ini untuk selalu mengikat Diana? Apa kamu sengaja melakukan semua untuk membalaskan rasa sakitmu? Demi Tuhan Denis! Diana cukup terluka dan hancur selama ini."

Papa Diana mendorong Denis cukup keras dan membuat tarikan Denis terlepas. Papa Diana terduduk di lantai dan meremas kuat rambutnya dengan kepala tertunduk. Hancurnya seorang Ayah adalah saat melihat putrinya disakiti dan dihancurkan oleh seorang lelaki yang pernah menghancurkan putrinya.

"Kamu telah merenggut kebahagiaan Diana dengan membuatnya hamil dan terpaksa menghentikan impiannya karena harus melahirkan Chika. Sekarang disaat Diana sangat hancur dan perlahan menemukan kebahagiaannya, kamu kembali menghancurkannya. Kamu tidak benar-benar menerima Diana. Kamu hanya membuatnya semakin hancur. Kamu ... kembalikan putriku! Aku mohon kembalikan putriku! Orang tuamu membenci putriku dan kamu menghancurkan putriku. Denis, putriku sudah hancur. Kembalikan Diana."

"Tidak bisa. Diana mengandung darah daging Saya."

"Aku dan istriku mampu merawat Diana dan kandungannya. Aku juga tidak akan melarangmu menemui anakmu. Kalau perlu, setelah melahirkan aku akan menyerahkan anak kalian kepadamu. Kumohon, kembalikan Diana. Berhenti menyakitinya. Sudah cukup semua lukanya dan biarkan Diana bahagia."

"Jangan harap Saya akan melakukannya. Diana mengandung darah daging Saya, dia sudah terikat dengan Saya dan Anda tidak bisa membawanya pergi dari Saya."

Denis berkata tegas dan berlalu dari hadapan Papa Diana. Denis memasuki ruang rawat Diana dan menguncinya dari dalam saat tidak menemukan dokter di dalam.

Denis mendekati Diana yang masih tidak sadarkan diri. Nafasnya memburu seraya membelai pipi Diana. Denis mengecup lama kening Diana kemudian mengusap perut datar Diana.

Denis mengecup perut Diana dan tersenyum tipis.

"Sehat selalu di dalam sana, Sayang," gumam Denis dan kembali menatap Diana. Digenggamnya tangan Diana dan dikecupnya cukup lama.

"Terima kasih, Diana," gumam Denis lagi dan kembali mengecup punggung tangan Diana berkali-kali.

Detik berikutnya, senyum miring tercetak di bibir tipisnya.

"Aku mendapatkanmu, Diana."

...

Jangan lupa tinggalkan jejak!💜

...

Hold Me Tight | 2022
Shopiaaa_

Hold Me TightWhere stories live. Discover now