23 | Hold Me Tight

4.6K 223 7
                                    

Terhitung tiga jam Denis meninggalkan apartemen dengan membanting pintu hingga membuat Chika ketakutan dan saat Denis kembali ke apartemen, Diana disuguhkan wajah keras Denis yang tengah diliputi amarah. Denis mendekati Diana di ruang tengah kemudian membawa Diana dalam pelukannya. Diana membalas pelukan Denis seraya mengusap lembut punggung Denis.

"Diana," Denis menggeram dan menekan nama Diana dengan suara seraknya.

Diana melepaskan pelukan Denis dan membawa Denis duduk di sampingnya. Diana membelai pipi Denis dengan sayang.

"Kamu kenapa?"

"Diana."

"Kenapa, Denis?"

"Ayo, menikah."

Diana tercekat dan menatap Denis terkejut.

"Ada apa?"

"Menikah denganku, Diana."

Denis menggenggam erat kedua tangan Diana dan menatap Diana memohon.

Diana menggeleng, hendak membuka suara namun Denis lebih dulu menyela.

"Kamu tidak mau menikah denganku? Bukannya kamu tidak ingin anak kita kembali hadir di luar pernikahan?"

Diana menggeleng dan melepaskan tangannya dari genggaman Denis. Diana mengusap rahang Denis dengan tatapan tenang.

"Bukan begitu, Denis. Aku ...."

"Kenapa, Diana? Bukankah ini yang kamu inginkan? Kita menikah dan anak kita tidak mendapat sanksi sosial. Aku menarik ucapanku sebelumnya untuk tidak menikahimu, Diana. Demi kamu, aku menjilat ludahku sendiri, aku ingin menikahimu dan memberikan kehidupan layak bagi anak kita."

"Kenapa tiba-tiba, Denis? Aku bukannya tidak mau menikah sama kamu. Aku hanya ... hanya terkejut. Apa yang terjadi? Kenapa kamu seperti ini?"

"Apa salah jika aku menginginkan yang terbaik untuk anak-anakku? Aku minta maaf karena sudah menempatkanmu di posisi yang sulit seperti ini. Percayalah, aku berusaha untuk memberikan kehidupan layak untukmu dan anak-anak kita. Diana, menikahlah denganku. Jangan mempersulit semuanya. Bukannya ini kemauan kamu?"

Diana menggeleng pelan. "Denis, aku memang sempat berharap menikah sama kamu setelah mengetahui kalau aku hamil. Tapi, aku cukup tahu diri. Kamu punya Vanya dan seperti yang kamu bilang, aku hanya sebatas perempuan yang melahirkan darah daging kamu. Kamu jangan khawatir, aku bakal rela kalau kamu ambil semua hak asuh anak-anak kita. Lagian anak-anak pasti lebih nyaman tinggal sama kamu daripada sama aku. Aku gak punya apa-apa, sementara kamu ...."

"Kamu ingin meninggalkanku, Diana?" Denis menatap tajam Diana yang membalas tatapan Denis dengan senyum lembutnya.

"Cepat atau lambat kamu bakal buang aku. Awalnya aku takut, tapi aku gak mau nyusahin kamu lebih lama lagi. Aku udah belajar banyak buat ngalahin semua rasa takutku. Terima kasih ya, berkat kamu aku jadi gak setakut sebelum-sebelumnya. Mungkin butuh ...."

Denis membungkam Diana dengan ciuman yang kasar membuat Diana berontak namun Denis semakin memperdalam ciumannya hingga Diana terengah. Diana mendorong kasar Denis hingga ciuman mereka terlepas dan Diana dengan rakus meraup oksigen.

"Jangan pernah berfikir untuk meninggalkanku, Diana. Tempatmu di sini, bersamaku."

Denis memeluk Diana dan mengecup kening Diana berkali-kali.

"Ada Vanya. Aku gak mau jadi perusak lagi. Cukup di hubungan Riko dan Renata aku menjadi sangat buruk," lirih Diana dengan mata berkaca-kaca. Kondisinya yang kian membaik semakin membangkitkan semua kenangan buruknya dan nyaris meruntuhkan pertahanannya yang mencoba untuk bangkit dari keterpurukan.

Hold Me TightWhere stories live. Discover now