56 | Hold Me Tight

2.5K 133 5
                                    

Pada akhirnya Diana diperbolehkan pulang setelah dokter kembali mengecek kondisinya atas perintah Denis. Tentu saja permintaan Diana yang ingin cepat pulang ditentang keras oleh Denis. Jika tidak terus-terusan membawa nama Chika, mungkin Denis tidak akan goyah.

Sehingga tepat di pukul delapan malam Denis membawa Diana pulang dan sekali lagi, memastikan kondisi Diana kepada dokter. Berlebihan memang, tetapi Denis sempat memberi ancaman kepada dokter jika tiba-tiba Diana mengeluh kesakitan.

Memasuki apartemen, mereka disambut oleh keheningan. Namun keadaan apartemen yang rapi dan wangi menunjukkan jika apartemen yang mereka tempati baru saja dibersihkan. Jangan tanya siapa orangnya, tentu saja orang tua Diana yang melakukannya setelah mendapat kabar jika Diana akan pulang malam ini.

Setelah Diana memberikan penjelasan kepada Denis, Denis bergegas mencari keberadaan orang tua Diana dan menurunkan egonya, Denis meminta maaf atas kesalahpahaman yang terjadi. Pada akhirnya Denis tidak mengusir orang tua Diana. Masih pada rencananya untuk mendekatkan Diana dengan orang tuanya sebagai bentuk penyembuhan Diana dari luka masa lalu. Diana tidak boleh terus-terusan terjebak di masa lalu. Apalagi kondisi Diana yang tengah hamil membuat Denis khawatir.

Bayi mereka bisa dalam bahaya apabila Diana mengalami stres, entah itu stres ringan atau berat.

Denis menuntun Diana ke kamar dengan satu tangan menahan bobot sang putri yang tertidur di gendongannya. Sekilas Denis melihat bayangan orang tua Diana yang diam-diam memerhatikan Diana. Denis tahu jika mereka khawatir tetapi takut untuk mendekat karena Diana yang memberi jarak pada mereka dan untuk mereka capai.

"Kamu lihatin apa?"

Denis menggeleng dan secepatnya menutup pintu kamar sebelum Diana memergoki orang tuanya yang diam-diam memerhatikan mereka.

Malam ini Chika tidur bersama mereka atas permintaan Diana. Memastikan posisi tidur Chika aman, Denis berpindah ke sisi Diana, menjadikan Diana berada di tengah-tengahnya dan Chika. Tanpa berkata, Denis memeluk Diana dengan satu tangan mengusap lembut perut Diana.

"Perut kamu gak sakit kan? Jangan takut bilang sakit," bisik Denis seraya menciumi telinga hingga leher Diana.

Diana melenguh namun tak urung membuatnya mengangguk. Posisinya saat ini membelakangi Denis membuat Denis leluasa mengecupi telinga dan lehernya.

"Ada Chika," cegatnya dengan satu tangan menahan wajah Denis yang semakin tidak terkontrol. Bahkan satu tangan Denis mulas menyusup ke dalam baju terusannya sehingga kini tangan Denis menyentuh langsung perutnya.

Kenyataannya Denis tetaplah Denis. Mau sekeras apapun Diana menahannya, tetap saja Denis pada pendiriannya. Mengabaikan larangannya dan semakin menjadi-menjadi membuat Diana pasrah. Bersusah payah menahan desahan agar tidak mengganggu tidur nyenyak putrinya.

Hingga tidak lama kemudian, kecupan di lehernya terhenti. Baru saja Diana bernafas lega, tiba-tiba saja tubuhnya ditarik hingga berhadapan dengan Denis. Dia disuguhkan tatapan berkabut Denis dan geramannya yang membuatnya menahan nafas untuk sesaat.

"Aku menginginkanmu, Diana," bisik Denis dengan suara seraknya.

Mengusap pipi Denis, dia berkata, "Kamu bisa tahan sebentar? Ada anak kita di sini," bisiknya pelan.

Denis memejamkan mata diikuti helaan nafas panjangnya dan kembali membuka matanya, menatap Diana dengan sorot tajamnya. Tanpa berkata, Denis membawa Diana dalam dekapan dan membubuhkam kecupan bertubi-tubi di pelipis Diana.

"Tidurlah."

Diana merasa bersalah namun saat ini bukan waktu yang tepat. Bukan semata-mata ada Chika diantara mereka, tetapi kondisinya belum memungkinkan untuk memenuhi keinginan Denis.

Hold Me TightWhere stories live. Discover now