53 | Hold Me Tight

3.1K 163 4
                                    

" Ponsel kamu ...."

"Aku bisa membeli yang baru, tapi terpaksa aku harus pakai uang kamu dulu," potong Denis seraya mengusap bibir Diana yang memerah dan basah karena perbuatannya.

"Denis, itu semua milik kamu. Aku gak punya ...."

"Kamu melukai harga diriku, Diana," bisik Denis tepat di telinga Diana dan meniup pelan telinga Diana. Diana sedikit menjauh ketika Denis semakin merapatkan tubuhnya padanya. Bukannya menolak sentuhan Denis, Diana hanya ingin berbicara serius dengan Denis. 

"Aku udah terima takdir aku yang seperti ini. Jatuh miskin dan terjebak bersama kamu, aku udah terima semuanya. Kamu gak perlu melakukan apapun, karena aku tetap seperti ini, tidak memiliki apa-apa selain memiliki Chika dan kamu yang masih sudi mempertahankan aku."

Diana sadar perkataannya menyulut kemarahan Denis tetapi dia hanya ingin mengatakan apa yang ingin dia katakan. Lelah terus berada di titik rasa bersalah dan tidak ingin melihat Denis seperti ini yang selalu berkata jika lelaki itu tidak memiliki apa-apa. Denis memiliki segalanya, bukan hanya harta kekayaan, tetapi juga hatinya. 

"Kamu hamil anak aku."

"Terima kasih."

Diana tersenyum teduh ketika Denis menatapnya.

"Terima kasih karena memberiku kehidupan yang baru melalui dia," Diana menuntun tangan Denis ke perutnya.

"Aku seneng karena hamil anak kamu lagi. Aku tahu gak mudah buat lupain kesalahan aku di masa lalu."

Diana masih menatap Denis dalam. Dari semua kejadian yang dilaluinya membuatnya memantapkan hati untuk tetap berada di samping Denis, menemani Denis dalam keadaan. Setelah ditampar keras oleh kenyataan jika Denis masih menyimpan kenangan mereka membuatnya bukan hanya merasa bersalah, tetapi merasa sangat bodoh karena sempat memandang Denis sebelah mata. Benar kata orang, jangan melihat sesuatu dari luarnya saja.

Sekarang dia merasakannya sendiri. Denis yang dulu merampas mahkotanya yang dari segi penampilan hingga sikapnya jauh dari kata baik justru tidak main-main dalam mencintainya.

"Aku minta maaf ya, karena dulu nganggap kamu sebagai sampah masyarakat yang hancurin masa depan aku. Tapi sekarang aku malah bertopang hidup ke kamu. Aku pernah misahin kamu dari Chika dan gak izinin kamu ketemu Chika. Kamu bahkan pernah memohon ke aku tapi aku malah milih Riko. Aku ... jahat banget ya, sama kamu."

Diana berhambur ke pelukan Denis sebelum Denis melihat air matanya. Diana menyadari jika dirinya sangatlah lemah. Ingin kuat tetapi selalu air mata berjatuhan jika terlibat obrolan dengan Denis. Diana ingin berbicara dari hati ke hati dengan Denis. Suasana sangatlah buruk setelah kejadian dirinya merusak ponsel Denis dimana dia mendapatkan kenyataan yang membuatnya merasa menjadi orang paling jahat dan tidak tahu malu.

"Kamu deketin Vanya demi lindungin aku. Seharusnya aku berterima kasih banyak sama kamu, bukan  malah berusaha pergi dari kamu. Kamu juga diam-diam bikin perhitungan ke orang yang bikin aku terpuruk. Kamu ...."

"Diamlah."

Mau tidak mau Denis membalas pelukan Diana dan menenangkan Diana. Denis tahu Diana masih takut hanya sekedar menyebut nama seseorang yang pernah melecehkan Diana hingga Diana mengalami trauma berat. Denis tidak ingin ketakutan Diana berdampak buruk bagi kandungan Diana. Diana baru satu hari keluar dari rumah sakit dan dia tidak ingin Diana kembali dirawat di rumah sakit apalagi dengan alasan ketakutan Diana karena mengingat perlakuan keji si keparat itu.

"Katakan apa yang kamu inginkan, maka aku akan mewujudkannya asal kamu berhenti menangis."

Bujukan Denis seperti membujuk anak kecil tetapi mampu membuat Diana menatapnya dengan wajah sembabnya membuat Denis menahan diri untuk tidak menggeram.

Hold Me TightWhere stories live. Discover now