Chapter 4

14.4K 970 54
                                    

Didalam kamar Elea sedang berkutat dengan pikirannya memikirkan dirinya yang sudah 2 minggu berada di dunia baru ini.

Elea tak menyadari jika Rania baru saja masuk kekamarnya, Rania yang melihat Elea melamun pun mendapat kan ide jahil untuk mengagetkan nya.

"Woooy, kesambet lo natap platpon kamar mulu" teriak Rania di telinga.

"Aaaaa, ih setan lo!" kesal Elea yang kaget.

"Dari kapan lo disini?" perasaan tadi gw sendirian ' pikir Elea.

"Dari lo masih zigot, Bahahaha" ucap Rania sembari tertawa, Elea yang melihat nya hanya diam, karena ya dia pikir itu tidak lucu menurut author lucu kok xixixixi.

"Jalan yuk Lea ngemall udah lama nih gatel tangan gw pengen belanja." ucap Rania dengan menarik turunkan alisnya sambil menatap Elea.

"Ayok, gw juga pengen ngemall, siapa tau ketemu cogan"

"Anjir, yok lah."

Sesampainya didalam mall mereka menghabiskan waktu dengam kesalon dan berbelanja jiwa Aruna merasa senang karena bisa bersenang - senang seperti sekarang dan ini adalah misinya yaitu ngabisin duit ortu ya walaupun gak bakal habis. Astagfirullah ngucap author.

"Lea, makan dulu yuk laper nih" yang ditanya hanya merespon dengan anggukan , mereka menuju salah satu tempat makan didalam mall tsb. dan tertangkap sepasang manusia yang mereka kenal sedang makan bersama dan sesekali mengobrol wah terlihat serasi 'batin elea.

"Wah wah bestie gw lagi di selingkuhin nih"

"Liat tuh Lea, cowok lo" timbal Rania lagi sambil menyenggol lengan Elea.

Ooh sepertinya sekarang jiwa Aruna harus membuktikan cara beracting menjadi wanita yang kecewa, baiklah mari kita lakukan apakah gw berbakat.

Dengan gerakan pasti Elea berjalan menuju meja sejoli itu, ya siapa lagi kalau bukan Harsa dan Karina dengan Rania yang mengikutinya dari belakang.

"Baby." panggil Elea, seketika menghentikan acara makan² mereka dan langsung menatap sang pelaku yaitu Elea, Harsa terkejut dengan kedatangan Elea belum sempat Harsa mengucapkan kata² Elea terlebih dulu berbicara.

"Gw kecewa sama lo" dengan Mata yang berkaca² membuat Harsa gelagapan pasalnya ini hanya salah paham, setelah mengatakan itu Elea berbalik pergi ingin meninggalkan mereka tapi satu tangan yang menahan nya terpaksa langkahnya terhenti.

"Udah deh lo udah ketahuan juga!" kesal Rania yang dari tadi bungkam dan langsung mendapat tatapan tajam dari Harsa membuat nyali nya ciut.

"Denger, gw sama Karina hanya temenan aku kesini tadi cuman kasihan sama dia, dia mohon² minta di temenin buat beli hadiah ultah adiknya." jelas harsa P × L agar Elea mengerti situasinya.

"Gw gak peduli ,lepas sekarang!" ucap nya yang tak di hiraukan Harsa.

"Nggak, lo harus percaya" Elea tetap diam.
anjir bagus juga nih acting gw lolos gk ya kalau daftar jadi artis, hhh 'batin elea.

"Gw mau pulang"

"gw sama Ra.. " belum selesai Elea bicara Harsa teleh memotong ucapannya.

"Sama gw." potong Harsa cepat, Rania yang melihat situasi ini membuka suaranya.

"Gak papa Lea, gw pulang duluan aja, telepon gw aja kalau tuh orang macem² gw santet nanti dia " ucapnya menunjukkan ssnyum manis ke Elea dan pelototan pada Harsa.

"Hati - hati." balas Elea yang melihat Rania menjauh.

"Harsa tapi kita belum selesai pilih² nya." ucap karina yang sedari tadi memperhatikan mereka.

"Lo, cari sendiri aja" ucap Harsa tanpa melihat lawan bicara, Karina yang kesal langsung membentak Elea.

"EH, LO CEWEK GATEL INI SEMUA GARA² LO SIALAN! " sambil menunjuk wajah elea.

PLAK....

Astagfirullah 'batin Elea kaget.

Tamparan keras mendarat di pipi Karina sangkin kerasnya tamparan itu membuat sudut bibirnya berdarah.

"Harsa." lirih Karina tak percaya atas apa yang terjadi.

"Sialan jaga ucapan lo" desis Harsa menatap tajam Karina dan langsung menarik tangan Elea keluar mall menuju parkiran memasuki salah satu mobil sport yang terparkir.

Sepanjang perjalanan Elea hanya diam menatap keluar jendela dengan terus berpikir, apakah harsa sekarang marah dan tak terasa mobil yang mereka kendarai telah berhenti di salah satu gedung tinggi sepertinya itu Apartemen, Hah Kenapa?

"Keluar." Harsa membuka suara dan keluar terlebih dulu.

Aduh, inikan bukan rumah Elea ngapain lagi nih si Harsa bawa gw kesini. kayaknya nih alur udah bener² berantakan deh sejak gw masuk perasaan gak ada adegan kayak begini 'batin elea.

"Elea." Panggil nya dari luar mobil karena dari tadi si gadis tak kunjung muncul, seketika Elea tersadar dari lamunannya langsung keluar mobil.

"Har... " belum sempat ia mengucapkannya Harsa terlebih dulu menatapnya tajam, Elea yang di tatap hanya menyengir.

"Maksudnya Hari ini indah ya Baby." ucap Elea, anjir Harsa maunya dipanggil baby mulu emang lo bayi huu 'batin elea mengomel.



0o0

Sepanjang koridor elea mengekori Harsa dan mencoba memberanikan diri bertanya setelah memantapkan hati.

"Hm, Baby" panggil Elea yang telah memasuki lift bersama sang kekasih.

"Hmm." dehem Harsa tanpa menatapnaya.

"Ini, eh maksudnya, kita ngapain kesini?"

"Pulang." dengan WATADOS nya.

"Tapi ini bukan rumah Elea."

"Emang." nah kan si Harsa ini emang pengen di tabok deh Hufh sabar² yang sabar jodoh nya cogan 'batin gadis itu.

"Tuh tau kenapa bawa Elea kesini?" heran Elea dengan pikiran si manusia di sebelahnya.

"Terserah gw." Astagfirullah sudah habis kesabaran jiwa Aruna menghadapi orang macam ni, dengan kesal ia menampar lengan kekar harsa.

PLAK...

Tapi sang empu terlihat tak merasakn sakit apapun seolah Elea hanya menyentuhnya
hingga tak terasa. sekarang telah sampai di depan pintu Apartemen milik Harsa.

New life ~ Transmigrasi Where stories live. Discover now