Chapter 32

2.9K 231 55
                                    

Zean dan para pengawalnya berjalan masuk, setelah tembok besar itu benar-benar terbuka. Zean menyuruh para pengawalnya siap siaga dengan senjatanya.

Sedangkan disisi lain.

Elea yang sibuk dengan gembot barunya (game) , Harsa yang membelikannya sebagai permintaan maaf.

Dari arah belakang Elea, pria itu berjalan menuju kedapur. "Baby mau makan apa untuk nanti siang?" tanya Harsa lembut.

"Hmm, mie goreng"

"No baby, itu gak sehat."

"Daging aja ya, nanti aku masak spesial pokoknya jamin enak."

"Ngapain nanya kalau gitu, dasar lo pak Hartanto." ucap Elea, membuat Harsa menghentikan kegiatan memotong-motong bumbunya.

"Siapa Pak Hartanto!? Siapa Hartanto?" cetus Harsa.

Elea tertegun ditatap tajam oleh Harsa.

"L., " mata pria itu melotot "kamu lah."

"Aku Harsa baby! Gak mau dipanggil Hartantoo" ucap Harsa yang malah terdengar seperti rengekan.

"Iya iya maaf."

"Kiss dulu." ucap Harsa sambil mengedipkan matanya. Elea menatap geli melihat tingkah Harsa makin hari makin menjadi saja.

"Ahh  aku mules nih tiba-tiba, aku pup dulu ya."

"No alasan saja, sini cepet mau kiss." panggil Harsa.

"Aduhh gak tahan, sumpah." dengan cepat Elea berlari kearah toilet.

"Hahahahahah" tawa Harsa melihat gadis itu berlari sambil memegangi pantatnya.your so cute baby.

Harsa melanjutkan acara memasaknya yang tertunda tadi.

Back to topik. Zean menyuruh anak buahnya berpencar, sedangkan dirinya sendiri berjalan lurus kedepan.

Ia melihat keselilingnya yang terasa lebih dingin, bagian hutan ini juga terlihat lebih terawat.

Kaki terus melangkah berjalan sudah sekitar 15 menitan. Ia dapat melihat  bangunan rumah sederhana namun terkesan mewah dengan banyak tanaman bunga di halaman rumah itu.

Tak lama keluar lah seseorang yang cukup familiar baginya, Zean dapat melihat bahwa pria itu keluar dengan membawa daging ke luar rumah.

Mata Zean melotot tidak! tidak mungkin itu daging? Gak! Dengan tergesa-gesa Zean berjalan ke arah pria itu tanpa di ketahui.

Pria itu adalah Harsa manusia yang ingin sekali ia habisi.

Tanpa banyak bicara, amarah Zean yang memang sudah segunung itu, meledak saat melihat Harsa.

Tanpa dapat dihidari terjadilah adu jotos antara mereka berdua. Zean yang terus memaki sambil memberikan tonjokan dan pukulan sama seperti Harsa membalas pukulan dan tonjokan pria itu tak lupa makian ia lontar kan.

"Ah leganya, udah 2 hari gw enggak eek." gumam gadis itu sambil mengusap perutnya dan berjalan keluar dari toilet.

"Sa, Harsaa?" panggil Elea

"Mana nih orang, oh iya lagi ngasih makan Beni beno kali ya." pikir Elea.

Berjalan kearah ruang tamu berniat untuk menonton televisi. Gadis itu mendengar suara keributan dari arah luar rumah. Suara itu? Suara orang yang cukup ia rindukan. Apakah itu Zean? 'Pikir nya.

Berjalan ke arah pintu keluar. Saat sampai di depan pintu mata gadis itu melotot melihat pemandangan di hadapannya.

"Berhentii!!" teriak Elea dengan air mata yang sudah  mengalir di pipinya.

New life ~ Transmigrasi Where stories live. Discover now