Chapter 22

6.9K 520 5
                                    

Tuttt...

Tuut.. 

Gadis itu terus berusaha menelepon.

"Kenapa telepon saya malam²!?" marah Pria dari seberang telepon.

"Hiks hiks zean." tangis Elea pecah seraya terus berlari. Ia sangat lelah sangat capek, kakinya seakan ingin copot pegal sekali.

Pria itu terdiam sebentar, apakah ini hanya halusinasinya.

"Zean hiks hiks....." panggilan itu terdengar seperti suara gadisnya. raut wajah Zean berubah khawatir mendengar suara tangis Elea.

"Sayang kamu kenapa, kenapa kamu bisa pakai telepon si jenggot?"

" Zean hiks tolongin, tolongin aku."

"El tenang, tenang ya aku bakalan ke sana, jangan mati in hp nya, hp ini ada
alat pelacak."

"Iya" ucap Elea.

"Baby, leaaa!" teriak Harsa yang terus mengejar gadis di depannya. rahang Zean mengeras menggeram marah mendengar suara itu.

"El, kamu cari tempat sembunyi aku akan segera datang "

Sorot mata Zean menggelap dengan rahang yang mengeras raut wajah nya sangat tidak baik. Yeah dia adalah Zeanno adhiyaksa.

"Kumpulkan." ucap Zean tegas pada orang di seberang telepon dengan sorot mata memburu.

Malam ini 15 motor sport dan 1 mobil ferari yang di kendari Zean membelah malam menyusuri jalanan kota tujuannya adalah mencari gadisnya.

"Bos, ada 2 pekerja mu yang terkapar
di sini." ucap mereka melalui earphone yang saling terhubung / sorry kalau penulisannya salah.

"Bawa mereka dan sisanya ikut saya." ucap Zean tegas. pria itu mencekram kuat setir mobilnya sorot matanya tajam menahan amarah.

Elea gadis itu berlari masuk bersembunyi di gedung tua yang sudah tidak terpakai.

"Aduh Harsa gw serasa kayak di film horor gara² lo." ucap Elea sangat pelan dengan kaki melangkah masuk ke gedung itu mencari tempat persembunyian. Semoga dia enggak tau kalau gw di sini 'batin Elea setelah bersembunyi.

"Babyy.." panggil Harsa yang baru memasuki gedung itu. elea menutup rapat mulutnya.

"Keluar Lea atau aku yang akan geret kamu ke sini!" ucap Harsa menatap tiang di sudut ruangan ini. pria itu menyeringai melihat gadis itu. Elea tetap diam di posisinya tanpa menimbulkan suara apa pun dengan terus merapal kan doa² yang ia hapal Elea berharap tidak tertakap oleh pria itu.

Dirasa tidak ada lagi suara Harsa, Elea bernapas lega sepertinya pria itu sudah pergi pikir nya.

"Hufh lolos"

HAP!

Pria itu menangkap pergelangan tangan Elea, membuat gadis itu melotot sangkin kaget nya.

"Ayo pulang." ucap Harsa menarik pergelangan gadis itu.

"Lepas, lepasin gw!" teriak Elea memberontak ingin di lepaskan.

PLAK!

Tampar Harsa kuat membuat wajah gadis itu tertoleh.

Di ujung pintu Zean yang baru memasuki gedung itu menggeram marah sorot mata Zean memburu dengan berlari cepat Zean menerjang cepat wajah Harsa. 

Bruk! hingga pria itu tersungkur, Harsa menatap marah pria yang sudah berani menerjang wajahnya bangsat umpat Harsa. Saat Harsa ingin berdiri Zean dengan cepat menghajarnya brutal dari kepala hingga kaki tak lepas dari pukulan Zean. Pria itu tak berhenti padahal harsa telah pingsan tak sadarkan diri.

New life ~ Transmigrasi Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum